Tampilkan postingan dengan label hamba Allah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hamba Allah. Tampilkan semua postingan

02 Agustus 2019

Hal yang Terlupakan




Mungkin, kita ini sudah terlampau jauh lupa untuk apa kita diciptakan di dunia ini sebenarnya. layaklah kita mengingat bahwa kita diciptakan sesungguhnya hanya untuk beribadah kepada Allah.


Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” 
(QS. Adz Dzariyat: 56)


Tapi sayangnya kata beribadah hanya diartikan sebagai ritual agama yang hubungannya dengan amalan akhirat, seharusnya kita benar-benar mengerti bahwa segala sesuata yang diniatkan hanya karena Allah itu termasuk ibadah. Well, bahkan bekerja seharian atau sekedar membaca buku seharian bila itu semua diniatkan karena Allah maka sejatinya kita itu telah beribadah. Jangan lupa teman, sholat mu, puasamu itu bila tidak kau niatkan Karena Allah, maka sejatinya itu tidak menjadi ibadah pada akhirnya.

Dengan semua kelupaan ini maka manusia semakin lupa bahwa sebenarnya kita tidaklah butuh pengakuan siapapun kecuali pengakuan dari Allah. Betapa banyak manusia membuang apa yang telah diberikan Allah padanya hanya untuk memenuhi kepuasan akan kebutuhan pengakuan manusia. betapa banyak keadaan menyedihkan yang kita lihat di sekitar kita yang dilakukan oleh manusia hanya untuk diakui oleh manusia lainnya. lelaki menjadi wanita, wanita menjadi lelaki, wanita menjaja harga diri, lelaki bekerja tanpa memandang halal dan haram, ini tiada lain bersumber dari keinginan diri hanya untuk dilihat manusia lainnya bahwa dirinya itu mempunyai sesuatu untuk diakui dan dibanggakan.

Padahal, hati kita tau lelahnya melakukan itu, nestapanya terus menerus mengharapkan hal seperti itu. lalu, kenapa kita tidak mulai untuk masa bodo dengan semua keinginan dan pengharapan akan pengakuan orang lain, kenapa kita tidak mulai membahagiakan diri kita sendiri dengan menjadi hamba Allah yang apa adanya di hadapan Allah, tidak peduli bagaimana manusia lainnya menilai, tidak peduli dengan apa yang orang akan katakan, namun kita hanya peduli bagaimana Allah memandang kita. Hanya dengan cara inilah sesungguhnya kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri, dengan kekurangan-kekurangan kita dan pada akhirnya bisa berdamai dengan kekurangan orang lain.

Dan beginilah kehidupan, karena kehidupan itu hakekatnya adalah perjumpaan dengan orang-orang yang bisa jadi akan membuat sistem pertahanan rasa syukur kita runtuh dengan standar-standar yang mereka ciptakan, namun bisa jadi kita dipertemukan oleh orang-orang yang tidak terlalu perduli dengan ukuran standar dunia ini.

Apapun ukuran standar kebahagiaan yang telah ditetapkan manusia, biarlah itu menjadi standar fana yang tak harus diikuti karena ukuran standar kita dalam hidup ini adalah melakukan apapun hanya karena Allah semata.

Katakanlah sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Robb semesta alam.” 
(QS. Al-An'am: 162)

Read more...

27 Agustus 2012

Fa Ainallaahu?


Jika Anda-anda menyuruh saya untuk memendekkan Jilbab saya, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah maha mengawasi gerak gerik hamba-hambaNya?

Jika Anda-anda menyuruh saya membiasakan makan uang haram, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah akan meminta pertanggungjawaban uang itu di akhirat kelak?

Jika Anda-anda menyuruh saya melonggarkan prinsip agama saya, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah maha cepat dalam memberi azabNya?

Jika Anda-anda menyuruh saya bersikap cair dengan setiap lawan jenis, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah maha melihat dan maha mendengar?

Jika Anda-anda menyuruh saya melakukan hal yang sia-sia dan tak bernilai di hadapan Allah, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah maha hidup lagi maha terjaga?

Fa Ainallaahu,,,Fa Ainallaahu di mana Allah,,di mana Allah bagi Anda-anda,,,

kenapa Anda-anda begitu ingin saya menanggalkan prinsip agama yang telah saya pertahankan dengan usaha yang tidak mudah,,,Fa Ainallaahu,, Fa Ainallaahu,,,,di mana Allah bagi Anda-anda

apakah Anda-anda tidak yakin bahwa Allah pasti mengetahui siapa yang berdusta imannya?

Read more...

07 Juni 2011

Di bawah langit


pagi yang sejuk nan cerah. langit di kota ini berwarna sangat biru, awannya pun berwarna sangat putih. kota ini memang masih asri dan bersih, begitulah teman, keindahan langitpun ikut terjaga.

sejenak aku berfikir, masih adakah manusia yang mungkin terus menyadari bahwa setiap hari, setiap menit, setiap detik, ketika mereka berlalu lalang mengejar waktu, bahwa mereka, kita, berada di bawah langit.

ya teman, begitulah, kita diletakkan oleh Rabb kita sang Maha Raja diraja, di bawah langit, karena sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau, posisi kita di hadapan Allah hanyalah sebagai hamba. sebagai hamba !

tapi lihatlah bagaimana kita berprilaku, sejauh ini, kebanyakan kita tidak sadar bahwa kita sekaya apapun, sehebat apapun, se- apapun kita, kita tetaplah berada di bawah langit, sebagai hamba. sayang disayang, kita menyaksikan dengan mata dan akal pikiran kita betapa banyak manusia sombong yang berkeliaran, berjalan dengan seonggok harta haram, tak pernah sadar atau mungkin tidak mau tau bahwa dia ada di bawah langit, bahwa dia bukanlah berada di atas tapi selalu berada di bawah, di bawah langit yang dimiliki oleh Allah sang Maha Kuasa.

dan teman, dengan segala yang telah kita miliki, kita tetap saja sebagai hamba bagi Allah,bagaimanapun kita menjadi orang di bumi ini, kita tetap saja hanyalah sebagai hamba, kita tetap saja berada di bawah langit Allah. maka posisikanlah diri kita dalam bersikap layaknya seperti hamba di hadapan Allah.


“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran)
Dengan (membawa) kebenaran.
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya”

(Al Qur’an surat Az Zumar : 2)


“Katakanlah : " Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah
Dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama”

(Al Qur’an surat Az Zumar : 11)


“Katakanlah : " Hanya Allah saja yang aku sembah
Dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku"

(Al Qur’an surat Az Zumar : 14)

Read more...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP