12 Februari 2016

Prasangka Buruk




Teman, Khaifa Haluk? dua tahun blog ini tak tersentuh bahkan tak terfikirkan, namun malam ini aku telah berazam untuk menulis kembali, tulisan-tulisan yang sebenarnya lebih kutujukan pada diriku sendiri, menjadi nasehat untuk diri sendiri yang sedang berjuang dalam memperbaiki diri.

dan ini lah hal yang paling ingin kuceritakan sekarang, hal yang paling sering terlintas dalam benakku yaitu prasangka buruk, memprasangkai Rabbku Allah 'azza wa jalla dengan berbagai macam prasangka. mungkin cerita ini dapat menggambarkan betapa diri ini sering terjebak dalam keadaan seperti cerita di bawah ini.

Di sebuah negeri zaman dulu kala, seorang pelayan raja tampak gelisah. Ia bingung kenapa raja tidak pernah adil terhadap dirinya. Hampir tiap hari, secara bergantian, pelayan-pelayan lain dapat hadiah. Mulai dari cincin, kalung, uang emas, hingga perabot antik. Sementara dirinya tidak.

Hanya dalam beberapa bulan, hampir semua pelayan berubah kaya. Ada yang mulai membiasakan diri berpakaian sutera. Ada yang memakai cincin di dua jari manis, kiri dan kanan. Dan, hampir tak seorang pun yang datang ke istana dengan berjalan kaki seperti dulu. Semuanya datang dengan kendaraan. Mulai dari berkuda, hingga dilengkapi dengan kereta dan kusirnya.

Ada perubahan lain. Para pelayan yang sebelumnya betah berlama-lama di istana, mulai pulang cepat. Begitu pun dengan kedatangan yang tidak sepagi dulu. Tampaknya, mereka mulai sibuk dengan urusan masing-masing.

Cuma satu pelayan yang masih miskin. Anehnya, tak ada penjelasan sedikit pun dari raja. Kenapa beliau begitu tega, justru kepada pelayannya yang paling setia. Kalau yang lain mulai enggan mencuci baju dalam raja, si pelayan miskin ini selalu bisa.

Hingga suatu hari, kegelisahannya tak lagi terbendung. "Rajaku yang terhormat!" ucapnya sambil bersimpuh. Sang raja pun mulai memperhatikan. "Saya mau undur diri dari pekerjaan ini," sambungnya tanpa ragu. Tapi, ia tak berani menatap wajah sang raja. Ia mengira, sang raja akan mencacinya, memarahinya, bahkan menghukumnya. Lama ia tunggu.

"Kenapa kamu ingin undur diri, pelayanku?" ucap sang raja kemudian. Si pelayan miskin itu diam. Tapi, ia harus bertarung melawan takutnya. Kapan lagi ia bisa mengeluarkan isi hati yang sudah tak lagi terbendung. "Maafkan saya, raja. Menurut saya, raja sudah tidak adil!" jelas si pelayan, lepas. Dan ia pun pasrah menanti titah baginda raja. Ia yakin, raja akan membunuhnya.

Lama ia menunggu. Tapi, tak sepatah kata pun keluar dari mulut raja. Pelan, si pelayan miskin ini memberanikan diri untuk mendongak. Dan ia pun terkejut. Ternyata, sang raja menangis. Air matanya menitik.

Beberapa hari setelah itu, raja dikabarkan wafat. Seorang kurir istana menyampaikan sepucuk surat ke sang pelayan miskin. Dengan penasaran, ia mulai membaca, "Aku sayang kamu, pelayanku. Aku hanya ingin selalu dekat denganmu. Aku tak ingin ada penghalang antara kita. Tapi, kalau kau terjemahkan cintaku dalam bentuk benda, kuserahkan separuh istanaku untukmu. Ambillah. Itulah wujud sebagian kecil sayangku atas kesetiaan dan ketaatanmu."

beberapa bulan yang lalu, ketika aku berjumpa dengan salah satu sahabatku, dia memberiku nasehat untuk berhenti bertanya kenapa Allah memberikan takdir ini dan takdir itu pada kita. karena sebenarnya pertanyaan kenapa itu cenderung seperti sedang berprasangka buruk pada Allah dalam menetapkan takdir kepada kita.

kita sungguh makhluk yang lemah dan kurang bersabar. kita selalu ingin cepat tau kenapa Allah mentakdirkan hal seperti ini dan seperti itu kepada kita. padahal, dengan kesabaran dan berjalannya waktu hikmah itu akan terlihat dengan sendirinya dan entah kenapa hal-hal yang dulu kita tangisi, kita sesali justru berbalik menjadi hal yang sangat kita syukuri. karena itulah hikmah.


Rasulullah Sallallahu'alaihi wassalam bersabda : 

“Hikmah itu adalah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah.” (HR. Tirmidzi) 

teman, untuk dapat melihat hikmah ini tak ada hal yang dapat kita lakukan selain bersabar dan bertakwa. laluilah waktu yang amat sangat sebentar ini dengan sabar dan takwa agar hikmah menghampiri kita dan Allah bukakan tabir apa yang sebenarnya Allah kehendaki pada kita. 

berprasangka baiklah pada Allah, tidak akan pernah merugi orang yang selalu berprasangka baik pada Allah, sesungguhnya janji Allah adalah benar. 
kita hanya harus yakin dan sabar hingga saat yang Allah janjikan itu datang, untuk urusan apapun. 

yakinlah.....sesungguhnya Allah tidak pernah main-main dengan janjiNya :)

Read more...

18 September 2014

Hujan Fitnah


Rasulullah Sallallahu'alaihiwassalam menaiki salah satu bangunan tinggi di Madinah, 
kemudian beliau bersabda: Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? 
Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di antara rumah-rumahmu 
bagaikan tempat turunnya air hujan. (Shahih Muslim No.5135)

teman, sepertinya apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah Sallallahu'alaihiwassalam telah terjadi pada jaman ini, aku menyaksikan sendiri bagaimana orang-orang di sekitar aku berada baik lingkungan kerja atau lingkungan pergaulan, di mana fitnah-fitnah telah melanda umat ini. aku menyaksikan bagaimana seseorang di pagi hari bersikap baik tanpa cela kepada sesama manusia namun di malam hari mereka berzina. bagaimana seseorang sholat di masjid namun dia memakan harta haram yang bukan miliknya, memakan tanpa ragu dengan rakusnya. sholat hanya seonggok rutinitas tanpa makna, sholatnya sudah tidak bisa mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar.

dan aku sendiri teman bagaimana aku mengalami pelecehan dan penghinaan atas jilbab yang aku kenakan, atas prinsip yang aku jalankan, mereka menghina para muslimah namun memuja para wanita kafir, menyanjung-nyanjung wanita yang terang-terangan bermaksiat, mengatakan bahwa wanita seperti inilah yang patut dijadikan contoh. astaghfirullaah al'adziim,,,,fitnah dunia semakin menjadi-jadi menyesakkan dada dan menjadikan hati menjadi sedih, sedih sesedihnya, menyaksikan mereka yang mengaku muslim melakukan berbagai kemaksiatan namun ketika ketika menasehati kita ditertawakan dijadikan bulan-bulanan dan dicap dengan tuduhan yang menyakitkan.

aku mengalami ini semua teman, saat ini, di lingkungan aku berada kini, hanya Allah pelindungku, aku berlindung kepada Allah dari semua fitnah dunia, aku berlindung kepada Allah dari semua keburukan yang ditimbukan dari fitnah tersebut.

Rasulullah Sallallahu'alaihiwassalam bersabda: Akan terjadi fitnah di mana orang yang duduk (menghindar dari fitnah itu) lebih baik daripada yang berdiri dan orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari (yang terlibat dalam fitnah). Orang yang mendekatinya akan dibinasakan. Barang siapa yang mendapatkan tempat berlindung darinya, hendaklah ia berlindung. (Shahih Muslim No.5136)

Ya Allah berikanlah selalu hidayah dan cahaya keimanan di dalam hati kami,,teguhkanlah kami di atas agamaMu yang lurus,,kepadaMu lah kami menyembah dan kepadaMu lah kami bertakwa,,,kasihanilah kami Ya Allah dan berilah RahmatMu kepada kami,,Allahumma aamiin Ya Robbal'aalamiin

Read more...

16 Juni 2014

Sebuah Kemenangan



Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya perbendaharaan dunia,
akan tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah rasa cukup di dalam hati
(HR. Bukhori)

teman, orang yang bersyukur, orang yang qona'ah, orang yang beristiqomah, merekalah orang-orang yang telah mendapat sebuah kemenangan. lihatlah saat ini teman, betapa banyak manusia selalu merasa miskin di dalam hatinya, mereka menjadi rakus, urat malu mereka telah putus, agamapun digadaikan hanya demi seoonggok dunia yang ingin didapatkan dengan instan, meninggalkan sholat hanya untuk bisa cepat2 kaya, bisa cepat2 punya mobil, rumah, dsb, dan taukah engkau teman, bahkan sebagian dari mereka yang seperti ini, dulunya adalah orang yang paling kencang menyuarakan tawadhu', menyuarakan apa itu halal apa itu haram, tapi lihatlah bagaimana hanya demi seonggok dunia dan keinginan untuk dianggap manusia lainnya mereka akhirnya dengan sadar menggadaikan agama mereka.

tapi teman,bagaikan uban di tubuh sapi,ada segelintir hamba Allah yang di dalam hatinya penuh rasa syukur dengan apapun yang Allah berikan, mereka tersenyum meskipun pekerjaan mereka bukan pekerjaan yang elit di mata manusia,tapi ketika adzan bergema, mereka bergegas menuju rumah Allah, melepas semua urusan dunia, menghadap Rabbnya, sungguh sudah sangat sedikit sekali yang seperti ini.

ketika para penjual agama itu hidup dalam kekayaannya yang tidak berkah dan kemudian ditimpa satu persatu musibah oleh Allah, maka para hamba Allah yang bersyukur saat itulah mereka mendapat kemenangan, Allah jauhkan mereka dari segala macam marabahaya, Allah tampakkan itu pada raut wajah mereka yang bercahaya dan selalu terlihat seperti tersenyum. sungguh teman, wajah seperti ini tidak akan pernah kita dapatkan kecuali kita memiliki hati yang bersih dan penuh rasa syukur kepada Allah.betapa menyenangkan dan menyejukkan hati wajah-wajah seperti ini. 

orang yang bersyukur kepada Allah dia tidak akan menghitung-hitung kekayaan orang lain kemudian dia bandingkan dengan miliknya, dia tidak akan masuk dalam jebakan perlombaan bermegah-megahan soal dunia. tidak ada beban dalam hidupnya karena begitu tentram hatinya dengan rasa syukur. itu lah sebuah kemenangan. sebuah kemenangan dari Allah bagi hambaNya yang senantiasa bersyukur, Allah selalu menambahkan nikmat padanya bukan hanya berupa harta tapi nikmat iman yang tiada tara.

wah,,,hawa bulan Ramadhan udah terasa ya teman,,,hembusan angin terasa lebih sejuk,,,hati juga terasa lebih tentram,,subhanallah,,

Ramadhan,,,Ramadhan,,,cepatlah Engkau datang,,,Ya Allah sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan Ya Allah,,,sampaikanlah kami pada kemenangan yang telah Engkau janjikan Rabb,,,

Allahumma aamiin,,aamiin,,Ya Robbal'alamiin,,,

Read more...

25 Februari 2014

Lihatlah dia,,Nabi Kesayangan Allah,,Nabi Ayyub 'Alaihissalam


ah teman,,sudah lama meninggalkan blog ini,,,rasanya gelisah juga bila kita mengalami sesuatu dan ada hikmahnya namun belum bisa berbagi dengan yang lain melalui blog ini.

teman, aku sangat menyadari masa sulit sedang kita alami sebagai seorang mukmin, banyak hal yang terjadi, ftnah-fitnah yang terjadi bagai air hujan yang sangat deras, mengguncang hati, perasaan dan pikiran. banyak air mata tumpah, tapi inilah qadarullah (ketetapan Allah) yang harus kita jalani sebagai kehendak Allah akan pertanda dekatnya hari kiamat.

rasanya memang sedih melihat saudara-saudara kita sesama muslim terutama keluarga dan sahabat-sahabat kita sendiri datang bercerita dengan berbagai musibah yang dialami, dan kitapun tidak luput mengalami itu semua, cobaan yang sangat mengguncang hati, air mata tak terbendung lagi, kemana lagi kita akan lari, kemana kita akan mengadu jika bukan pada Tuhan kita Rabb semesta Alam, Allah 'azza wa jalla.

tapi teman, diamlah sejenak, tenangkan diri sejenak, ingatlah akan satu sosok kesayangan Allah Nabi Ayyub 'Alaihissalam, ingatlah bagaimana beliau ketika dicoba, segala cobaan tertimpa pada beliau, kekayaan yang diambil, anak-anak beliau meninggal dunia, istri-istri beliau meninggalkan beliau kecuali satu istrinya yang bernama Rahma, badan beliau berkudis, ulat-ulat memakan daging beliau hingga tersisa tulang-belulang, selama 18 tahun beliau tidak mengeluh, ikhlas, bersabar, berprasangka baik pada Allah, sungguh teman, berlinang air mata ini bila ingat kesusahan yang dialami Nabi Ayyub 'Alaihissalam.

Sungguh teman, betapa tiba-tiba terasa ringan cobaan yang aku alami ketika aku mengingat cobaan yang dialami Nabi Ayyub 'Alaihissalam, dalam linangan air mata masih ada senyuman karena menyadari betapa tidak berarti cobaan yang kita alami dibanding cobaan yang dialami Nabi Ayyub 'Alaihissalam. bila beliau dengan beban seberat itu di hatinya masih sangat mencintai Allah, lalu bagaimana dengan diri ini, yang tidak sebanding dengan beliau, kenapa begitu cepatnya diri ini membuat kesimpulan, berprasangka buruk pada Rabb yang maha penyanyang, mengeluh tiada habisnya,,,,

teman, yakinlah, disuatu waktu yang telah Allah tetapkan, sebagaimana telah Allah tetapkan pada Nabi Ayyub 'Alahissalam setelah 18 tahun menanggung cobaan, maka waktu itu akan datang juga kepada kita, waktu di mana pertolongan Allah akan datang, yakinlah, yakinlah, yakinlah pertolongan Allah akan datang.

bersabarlah teman dengan segala yang terjadi pada hidup ini, tidak seberapa lama kita akan hidup, kita pasti akan kembali ke Rabb kita, bersabarlah dengan hidup yang pendek dan terbatas ini, bersabarlah dengan hidup yang hanya sekali ini.

Allah bersama kita, memperhatikan kita, tidak pernah meninggalkan kita sedetikpun, maka teman jalanilah hidup ini dengan senyuman yang penuh ketenangan, wajah yang penuh kedamaian, hati yang dipenuhi kerinduan akan akhirat, ikhlaskan diri hanya karena Allah. Allah pasti membantu semua kesulitan kita.

bukankah badai pasti berlalu dan ada pelangi setelah hujan,,??? ^^

Read more...

29 September 2013

Al Khair Khairutullah



Al Khair Khairutullaah, Pilihan Allah adalah yang terbaik.
terima kasih Ya Allah telah mengingatkanku akan hal ini lewat kejadian demi kejadian, pertemuan demi pertemuan yang akhirnya menjadi nasehat dan pembelajaran berharga, sungguh Rabb,,semua tak ada yang sia-sia

teman, menjadi tempat curhat banyak orang, mendengarkan masalah banyak orang dan bertemu dengan banyak orang tidak melulu menjadi sesuatu yang sia-sia. tapi justru kejadian-kejadian yang kita alami sendiri dan berhubungan dengan orang lain atau kejadian-kejadian yang orang lain alami kemudian diceritakan ke kita merupakan sebuah nasehat dan pembelajaran yang sangat sangat berharga bagi diri kita, hidup kita dan agama kita.

lewat hal-hal seperti inilah Allah menyampaikan hikmahnya dan menegaskan bahwa Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, penuh kebaikan, dan pasti adalah yang terbaik di antara yang terbaik.

teman, kadang kadang ujian demi ujian, musibah demi musibah yang di alami oleh seseorang, kadang dia rasakan bertubi-tubi tapi rupanya itu semua berakhir dengan Anugerah dari Allah yang luar biasa yang merupakan pilihan terbaik dari Allah. tapi teman semua ini hanya berlaku bagi hambaNya yang sabar dan ikhlas menjalani apa yang telah menjadi ketentuan Allah.

ending dari setiap musibah dan ujian yang dialami seorang hamba yang sabar adalah berupa anugerah yang tak terhingga, itu adalah janji dan hadiah dari Allah. 

bersabarlah dalam banyak hal dalam hidup ini teman,jangan ingin cepat kaya lalu menjual agama, jangan ingin mengejar eksistensi diri agar dikenal dan disanjung manusia lalu menjual akidah, janganlah mencari cari sesuatu yang ingin serba cepat dengan melanggar aturan Allah. berusahalah semampu kita untuk selalu bertawakal kepada Allah dan berjalan di atas agamaNya yang lurus.

mungkin cerita ini bisa jadi pembelajaran berharga bagi kita walaupun kebenaran cerita ini belum diketahui shahihnya namun kita bisa memetik pelajaran berharga dari cerita ini bahwa pilihan Allah adalah yang terbaik.

suatu masa, ada seorang raja yang sangat menyayangi rakyatnya, setiap rakyatnya mendapat musibah dia selalu mengatakan Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, sehingga menjadi lapanglah hati rakyatnya mendengar hal ini.

suatu hari sang raja mendapat musibah jari tangannya putus, lalu ia mengadu kepada salah seorang menteri kesayangannya, dan menteri tersebut mengatakan kepada raja hal yang biasa ia katakan pada rakyatnya, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik.

mendengar hal ini sang raja murka dan memenjarakan perdana menteri tadi.

suatu hari raja bersama pasukannya pergi berburu dan mereka tersesat jauh di dalam hutan dan tertangkap sekelompok penyembah roh.

satu persatu pasukan raja di sembelih untuk di persembahkan ke dewa penyembah roh tadi hingga tiba giliran araja mereka melihat jari raja yang terputus sehingga mereka tidak jadi menyembelih raja karena dianggap cacat. akhirnya raja selamat dan kembali ke istananya.

raja segera membebaskan menteri yang ia penjarakan tadi dan berkata benar apa yang engkau bilang wahai menteri Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, lalu ia menceritakan apa yang terjadi pada menteri tadi.

dan sang raja bertanya pada menteri lalu apakah penjara bagimu adalah yang terbaik pilihan Allah? sang menteri menjawab benar wahai raja, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik.

sang raja  bertanya apa hikmahnya bagimu wahai menteri?

menteri menjawab seandainya saya tidak masuk penjara tentunya saya akan ikut bersama raja berburu dan tentunya saya sudah disembelih bersama pasukan lainnya. namun Allah menyelematkan saya dengan memasukkan saya ke penjara.

begitulah teman, apa yang tampak pahit di mata manusia, ternyata penuh kebaikan di hadapan Allah dan ternyata berakhir kebahagiaan tiada terkira menjadi anugerah yang begitu berharga.

mungkin benar juga syair dari negara korea berikut ini:
seorang petani tidak akan menyalahkan sawahnya
seorang musisi tidak akan menyalahkan alat musiknya

itu semua adalah bagaimana cara kita memandang suatu masalah, bagaimana cara kita memandang suatu hal.

teori memang tak semudah praktek teman,,,,tapi,,,apa salahnya mencoba,,ya ga,,,;>

(terinsipirasi dari ceramah ustadz Firanda, MA, semoga Allah memuliakan beliau)

Read more...

07 Agustus 2013

Raudhah



Burung-burung berdzikir di sangkar Raudhah
Menyambut adzan di tabir senja
Dua insan berkasih karena Allah
Bertemu, berpisah dan bertemu kembali karena Cinta-Nya

Semoga telah sampai masanya bagi kita untuk meluahkan segalanya
bersatu di taman Raudhah mengharap keridhoan Allah semata.

(  1 Syawal 1434 H )

Read more...

23 Juni 2013

Pelajaran (Al Hikmah)


"jangan berputus asa dan berprasangka buruk kepada Allah, karena kita tidak tau hal baik apa yang akan terjadi di masa depan dikarenakan ujian yang Allah berikan pada hari ini"

teman, pernahkan kalian mengalami sesuatu yang menurut kalian buruk tapi setelah waktu berjalan barulah kita sadar dan bersyukur bahwa sesuatu yang kita anggap buruk yang menimpa kita dimasa yang kemaren justru menjadi kebaikan dengan hikmah tak terhingga di masa sekarang. nah, teman aku mengalami masa-masa seperti itu. justru yang aku alami saat ini terbengong-bengong (^^) dengan hikmah yang luar biasa yang sungguh hanya Allah yang mengetahui dan saat ini Allah menghendaki aku untuk mengetahui hikmah yang banyak itu.

teman, dalam hidup ini kita jangan serta merta melihat dan menilai secara membabi buta tanpa kesabaran apabila kita diberi ujian hidup oleh Allah. percayalah, cepat atau lambat kita akan tau apa yang sebenarnya Allah kehendaki terhadap kita dengan ujian tersebut.

perjalanan hidup yang menurutku cukup panjang ini, telah mempertemukanku dengan begitu banyak hamba Allah lainnya dan kejadian-kejadian hidup, yang dengan pertemuan-pertemuan dan kejadian-kejadian itulah aku mendapat hikmah yang sangat banyak. sungguh teman, hanya Allah yang maha mengetahui yang terbaik untuk hidup kita. percayalah teman, percayalah kepada Allah.

teman, sesungguhnya Allah akan menguji iman setiap hamba-hambaNya, bagaimana keadaan iman hamba tersebut apabila diberi ujian berupa kesempitan hati dan kesempitan hidup. kebanyakan ujian hidup kita berasal dari pergaulan kita terhadap sesama manusia. oleh karena itulah kenapa kita harus bersabar dan fokus untuk memastikan bahwa diri kita tetap dalam keadaan yang beriman, yakin dan bertakwa kepada Allah apabila Allah sedang menguji kita. namun teman, percayalah dengan berjalannya waktu akan datang masanya Allah akan membuka pintu tabir hikmah kenapa Allah memberikan ujian itu kepada kita. dan pada saat itu tiada hal yang bisa kita lakukan selain bersyukur, menangis karena telah menyesal dengan prasangka buruk kepada Allah.

yuk, sama-sama kita baca do'a yang pernah diucapkan oleh Nabi Ibrahim 'alaihiwasallam

"wahai Tuhanku,berilah aku hikmah dan kumpulkanlah aku dengan orang-orang yang soleh. jadikanlah aku kenangan yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian. dan jadikanlah aku salah seorang yang mendapat surga yang penuh kenikmatan" Asy Syuraa 83 -85

Allahumma aamiinn Ya Robbal'alamiin,,,

Read more...

11 Maret 2013

Pilihan Khadijah binti Khuwailid ra



teman, jangan bosan ya dengan cerita Khodijah binti Khuwailid Radiyallahu'anhu. karena semakin kita mengetahui banyak hal tentang wanita mulia ini, maka semakin haus dan semakin haus ingin lebih mengetahui tentangnya. aku berharap bisa mengambil pelajaran dan mempersiapkan diri menjadi istri solihah dengan mempelajari akhlak Khodijah binti Khuwailid  Radiyallahu'anhu.

oleh Muslimah Sholehah pada 22 November 2010 jam 16:01
Admin Andhika Al-Banjari Mtp

Wanita mana yang tidak terpikat oleh pemuda seperti ini? Ia tampan, kaya, cerdas, keturunan orang terhormat, dan paling mulia akhlaknya di Jazirah Arab. Menjelang tengah hari, sebuah kafilah dagang dari negeri Syam tiba di Makkah. Tak lama kemudian kafilah dagang itu memasuki pelataran sebuah rumah besar dan bagus.

Dari dalam terlihat seorang wanita berusia bergegas ke luar dan menyambut kafilah dagang yang sangat dinantikannya. Dari mimik mukanya tampak gurat-urat kegembiraan. Tak lama kemudian, terjadi percakapan antara wanita yang bernama Siti Khadijah itu dengan Nabi Muhammad bin Abdullah, pemuda yang memimpin kafilah dagang. Didengarkannya pemuda Nabi Muhammad berbicara dengan bahasa yang begitu fasih tentang perjalanan dagangnya ke negeri Syam, serta keuntungan yang diperoleh dari perdagangan tersebut. Demikian juga, Khadijah mendengar penjelasan Muhammad tentang barang-barang dari Syam yang berhasil ia bawa beserta kafilahnya. Khadijah sangat gembira dan terlihat antusias sekali mendengarkan cerita tersebut.

Sesaat kemudian datanglah Maisarah; orang kepercayaan Khadijah yang menyertai Nabi Muhammad berdagang ke Syam. Ia pun menceritakan pengalaman-pengalaman yang ditemuinya selama perjalanan. Semua yang diceritakan Maisarah makin menambah pengetahuan Khadijah tentang Nabi Muhammad.  Sebelumnya, Khadijah pun tahu bahwa Nabi Muhammad adalah sosok pemuda yang sangat mulia akhlaknya. Dalam waktu yang singkat, rasa simpati itu berubah menjadi rasa cinta. Khadijah tertarik untuk menjadikan Nabi Muhammad bin Abdullah sebagai pendamping hidup.

Apa yang menyebabkan Siti Khadijah simpati lalu jatuh hati pada sosok pemuda Nabi Muhammad? Bukankah Khadijah adalah seorang konglomerat wanita terkaya di Makkah saat itu, sedangkan nabi Muhammad hanya seorang 'pemuda biasa'? Mengapa pula Khadijah 'berani' menjadikan Nabi Muhammad sebagai suami, bahkan ia yang berinisiatif melamarnya, padahal sebelumnya banyak pembesar Quraisy yang mengajukan lamaran, dan semuanya ditolak?

Ada beberapa faktor penyebab. Pertama, faktor kesepadanan atau kesekufuan. Adalah sesuatu yang wajar bila seseorang jatuh cinta pada orang yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya daripada perbedaan. Orang pun akan cenderung memilih pendamping hidup yang sekufu (sederajat), baik dari sisi harta, ideologi, gaya hidup, keilmuan, dan kepribadian.

Khadijah mencintai Rasulullah SAW, boleh jadi, disebabkan karena Nabi Muhammad Rasulullah SAW memiliki banyak 'kesamaan' dengan dirinya. Khadijah adalah wanita mulia,Nabi  Muhammad SAW pun seorang lelaki mulia, sehingga Khadijah pun cenderung memilih pendamping yang akhlaknya mulia. Khadijah adalah seorang konglomerat, sedangkan Rasul seorang entrepreneur dan marketer yang hebat. Rasul berasal dari keturunan orang-orang terpandang, begitupun Khadijah. Kedua karakter yang memiliki banyak kesamaan ini jelas lebih mudah bersatu. Di luar ketentuan Allah SWT, Khadijah tertarik pada Rasulullah SAW karena beliau adalah seorang profesional. Sampai usia 25 tahun, Rasul telah melewati tahap-tahap kehidupan sebagai seorang profesional di bidangnya (pedagang).

Mengkaji pribadi Rasulullah SAW, kita akan mendapatkan jiwa entrepreneurship yang sudah dipupuk sejak usia 12 tahun, tatkala pamannya Abu Thalib mengajak melakukan perjalanan bisnis ke Syam, negeri meliputi: Suriah, Yordania, dan Lebanon saat ini. Demikian juga sebagai seorang yatim piatu yang tumbuh besar bersama pamannya, Beliau telah ditempa untuk tumbuh sebagai seorang wirausahawan yang mendiri. Maka ketika pamannya tidak bisa lagi terjun langsung menangani usaha, pada usia 17 tahun Nabi Muhammad telah diserahi wewenang penuh untuk mengurusi seluruh bisnis pamannya. Kedua, dilihat dari segi fisik Rasulullah SAW sangat sulit dikatakan jelek. Muhammad Husein Haikal dalam bukunya Sejarah Hidup Nabi Muhammad dengan baik menggambarkan bagaimana indahnya wajah Rasulullah SAW.

''Paras mukanya manis dan indah, perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi juga tidak pendek, dengan bentuk kepala yang besar, berambut hitam antara keriting dan lurus. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung lebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi-tepi putih matanya agak kemerah-merahan, tampak lebih menarik dan kuat; pandangan matanya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebat sekali, berleher agak panjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kakinya yang tebal. Bila berjalan badannya agak condong ke depan, melangkah cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, hingga membuat orang patuh kepadanya.''

Ketampanan Rasulullah SAW terasa makin lengkap dengan gerak-geriknya yang menawan. Dikisahkan pula oleh Ummu Ma'bad bagaimana sikap beliau, tatkala ia melihat Rasulullah SAW dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah: ''Aku melihat seorang lelaki dengan wajah berseri-seri dan bercahaya... Jika ia diam maka tampaklah kharismanya. Jika sedang berbicara, ia tampak begitu agung dan santun. Ia tampak paling muda dan paling rupawan bila dipandang dari kejauhan, juga paling tampan dan memesona di antara rombongannya.

Ucapannya menyejukkan, perkataannya jelas; tidak sedikit dan tidak pula bertele-tele, sebagai buah dari kecerdasan. Beliau adalah orang yang paling menarik dan kharismatik di antara ketiga sahabatnya (Abu Bakar dan seorang penunjuk jalan).''

Keindahan perilaku Rasulullah SAW bersumber dari kemuliaan akhlak dan kejernihan jiwa. Inilah faktor ketiga yang membuat Khadijah jatuh cinta. Muhammad adalah sosok pemuda berakhlak mulia, bahkan puncak dari akhlak yang mulia. Dengan karunia Allah SWT, dalam diri beliau terkumpul semua akhlak terpuji yang dikenal manusia: kejujuran, kedermawan, ataupun kelembutan. Tak ada satu sisi pun dalam diri beliau tanpa budi pekerti yang luhur. Akhlak Rasulullah SAW adalah sebuah keistimewaan, hingga beliau 'meringkas' misi dakwahnya dalam sebuah hadis, ''Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia'' (HR Bukhari dan Hakim).

William Moir, seorang pujangga asal Prancis, mengungkapkan bagaimana indahnya akhlak Rasulullah SAW. Ia berkata, ''Sederhana dan mudah adalah gambaran seluruh hidupnya. Perasa dan adabnya adalah sifat yang paling menonjol dalam pergaulan beliau dengan pengikutnya yang paling rendah sekalipun. Tawadhu, sabar, penyayang, dan mementingkan orang lain lagi dermawan adalah sifat yang selalu menyertai pribadinya dan menarik simpati orang di sekitarnya. Tidak seorang pun di sampingnya yang merasa bahwa ia tidak memperhatikannya secara khusus, meski orang itu adalah seorang gembel. Jika bertemu dengan orang yang berbahagia karena suatu keberhasilan, maka ia menggengam tangannya dan ikut merasakan kegembiraan. Jika bersama dengan orang yang tertimpa musibah dan dirundung kesedihan, beliau pun ikut larut merasakan kesedihan mereka. Beliau sangat perasa dan pandai menghibur.''Karenanya, wanita mana yang tidak terpincut oleh pemuda seperti ini?

Subhanallaah,,,^;^

Read more...

08 Maret 2013

Kekuatan Maaf Rasulullaah Sallallahu 'alaihiwassalam



Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang.

Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?”

Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”.

Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah.

Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”.

Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”.

Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa-Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!”

Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.”

Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keredhaan Allah Robbul Alamin.”
Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

Sahabat………..

Apakah kita pengikut ajaran beliau?
Tetapi sejauh mana kita bisa memaafkan kesalahan orang? Seberapa besar kita mencintai sesama? kalau tidak, kita perlu menanyakan kembali ikrar kita yang pernah kita ucapkan sebagai tanda kita pengikut beliau…

Sungguh, beliau adalah contoh yang sempurna sebagai seorang manusia biasa. beliau adalah Nabi terbesar, beliau juga adalah Suami yang sempurna, Bapak yang sempurna, pimpinan yang sempurna, teman dan sahabat yang sempurna, tetangga yang sempurna. maka tidak salah kalau Allah mengatakan bahwa Beliau adalah teladan yang sempurna.

Semoga Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau, junjungan dan teladan kita yang oleh Allah telah diciptakan sebagai contoh manusia yang sempurna.
Salam ’alaika ya Rasulullah………

what a touching story ^^

di copy dari http://clubcurhatmuslimdanmuslimah.wordpress.com

Read more...

15 Februari 2013

Saujana



sejauh batas pandangan mata ku menatap langitMu,,
mendekap hati dalam kesyahduhan,,
duhai Sang pemilik jiwa,,
aku rindu padaMu,,

duhai Sang penyayang diantara penyayang,,
tak ada yang aku pinta yang tak Engkau beri,,
tak ada yang aku harap yang tak Engkau penuhi,,
namun Engkau dapati aku di sini penuh kebodohan,,
penuh kefuturan,,

sejauh batas pandangan mata ku menatap langitMu,,
berharap Engkau mengasihaniku,,
duhai Sang penguasa alam,,
maafkanlah kesalahan-kesalahanku,,
berkahilah perjalanan usiaku,,

telah kau hapus dengan hembusan RahmatMu
jejak-jejak langkah yang tersia-sia,,
yang tak berguna,,
namun Engkau dapati aku di sini penuh kebodohan,,
penuh kefuturan,,

duhai Allah,,,jangan Engkau biarkan tangan yang menengadah ini
kembali tanpa hidayahMu,,
duhai Allah,,,sempurnakanlah imanku dengan cahayaMu,,

sejauh batas pandangan mata ku menatap langitMu,,
ku berharap,,
kelak akan menatap wajahMu

Read more...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP