03 Februari 2010

antara kau dan aku

kau tanya : oleh sebab apa kau mencintaiku?
aku bilang : karena ketaatanmu kepada Allah dan ketaqwaanmu kepada Allah dan itu sudah lebih dari cukup

katamu : tapi wajahku tidak begitu tampan
aku bilang : aku menyukai ukiran kesederhanaan wajahmu yang bercahaya dan itu sudah lebih dari cukup

katamu : tapi kulit tubuhku tidak begitu putih
aku bilang : kulit tubuhmu memancarkan cahaya karena seringnya kau berwudhu dan itu sudah lebih dari cukup

katamu : aku bukan lelaki kaya raya
aku bilang : tapi kau bekerja untuk menjemput rejeki Allah dengan mengharap ridho Allah dan itu sudah lebih dari cukup

katamu : aku belum bisa membelikanmu rumah yang besar dan lapang
aku bilang : kau punya hati dan jiwa yang lapang dan itu sudah lebih dari cukup

katamu : kelak bila kau kepanasan di rumah aku belum bisa membelikanmu pendingin ruangan
aku bilang : wajahmu teduh, tatapan matamu sejuk dan itu sudah lebih dari cukup

katamu : mungkin aku belum mampu membelikanmu televisi dan radio hingga rumah kita sepi
aku bilang : kau memiliki suara yang merdu ketika membaca Al Qur'an, aku tidak akan pernah bosan mendengar suaramu dan itu sudah lebih dari cukup

katamu : aku tidak mempunyai kendaraan yang bagus untuk membawamu kemana-mana
aku bilang : kau lelaki yang penuh rasa syukur dengan semua yang kau miliki dan kau penuh percaya diri dan itu sudah lebih dari cukup

katamu : aku belum mampu membawamu ke tempat-tempat yang indah bila kau sedang jenuh di rumah
aku bilang : bagiku kehadiran dan keberadaanmu di sisiku lebih indah dan itu sudah lebih dari cukup

taukah kau, bila aku ditawarkan dunia dan seisinya untuk ditukar dengan dirimu, maka aku tidak akan pernah menukarnya. tidak akan pernah. karena dunia dan seisinya meski ditambah lagi dengan dunia dan seisinya yang baru tidak akan pernah bisa menyamai nilai dari ketaatanmu kepada Allah dan ketaqwaanmu kepada Allah.

kau diam

kemudian..

kau tanya : mau kah kau menikah denganku?
aku bilang : tentu

karena..
aku mencintaimu apa adanya

8 komentar:

Duddy Februari 04, 2010  

Assalaamu'alaikum wr.wb., Mbak..

Saya datang lagi.. :D
Duuh.. jadi merinding bacanya..

Ini kisah nyata ya Mbak?

Wassalaamu'alaikum wr.wb.,

wulan prasetyati Februari 04, 2010  

wa'alaykumussalaam

alhamdulillaah..iya aku sedang mencintai seorang lelaki biasa, sangat biasa, sangat sederhana, sangat bersehaja tetapi terlihat sangat tampan dan berwibawa dengan ksolihannya ^^

tapi entah kenapa aku bisa mencintai dia apa adanya ^^

Anonim,  Februari 04, 2010  

Assalamualaikum ukhti Wulan
Wah nice post ukh,
kok sama kayak aku :)
boleh aku copy postingannya
tp tetap hak ukhti kok
gak pa2 yaah ^^

wulan prasetyati Februari 05, 2010  

wa'alaykumussalaam ukhti helena ^^

iyah boleh boleh ukht..tafadhol.(silahkan)

salam ukhuwah dariku :)

Anonim,  Februari 09, 2010  

Assalamu'alaikum ukhti..Salam kenal dan ukhuwah..
Cukuplah cinta karena-Nya menjadi alasan untuk menikah dalam rangka menggapai ridho-Nya.
hmmm mungkin itu kesimpulan setelah kubaca tulisan ini. great !!!

tapi afwan jika kurang berkenan. nampaknya alasan selain ketaatan kepada Alloh, hal yang disebutkan itu mudah terucap ketika belum menikah atau ketika pernikahan masih anget-angetnya. Tapi jika sudah terbentur realita kehidupan mungkin akan beda..keromantisan itu akan bermetamorfosis dalam bentuk lain..

wulan prasetyati Februari 09, 2010  

wa'alaykumussalaam akh satufikr

akh, ana memang belum menikah namun ana hanya bisa menyampaikan bahwa memang menikah itu tidak seindah yang kita bayangkan,akan ada kerikil2 tajam namun coba antum lihat banyak pernikahan yang barokah hingga tua bahkan mati karena pernikahan itu dilandasi ketaatan kepada Allah.

coba antum renungkan kisah cinta yang begitu terkenal, begitu romantis antara Muhammad dan Khodijah, karena pernikahan mereka di bangun di atas ketaatan kepada Allah. pernikahan yang tak ada duanya di bumi Allah ini.

dan yang tidak mudah adalah menjadi pribadi yang selalu taat kepada Allah karena akan diuji dengan fitnah-fitnah dunia.

oleh karena itu antum bila belum menikah, carilah wanita yang taat kepada Allah, yang solihah namun jangan lupakan untuk memikirkan sesuatu yang membuat antum tertarik untuk menikahi wanita tersebut misal kecantikan wajahnya (relatif) namun tetap utamakan ketaatannya kepada Allah

dan semua ini InsyaAllah akan menjadi pengikat yang kuat bagi pernikahan insyaAllah..

ana pun berharap demikian.

jazakallah ya udah berkunjung di blog ana

salam ukhuwah dari ana

Anonim,  Februari 09, 2010  

subhanalloh. syukron tausiyahnya yang meski bukan untukku saja, tapi begitu menyentuh.
Insya Alloh semua pertimbangan keempat2-nya kalo bisa terpenuhi. Tapi tetep yang utama adalah ketaatan kepada Alloh. Dan harus sesuai porsinya antara keempatnya.
Saya juga kurang setuju jik hanya kesholehan semata, sementara fisik dilupakan.
Juga tidak setuju jika fisik yang lebih diutamakan dibanding yang lain.
yah berharap semoga diri ini bisa pantas mendapat yang sholihah..amiin.

wulan prasetyati Februari 09, 2010  

alhamdulillaah, ana do'akan antum akan diberi Allah jodoh yang sesuai dengan pilihan hati antum, yang taat kepada Allah, kepada suami, kepada orang tua dan menyejukkan matadan menentramkan hati bila dipandang karena cantik belum tentu sejuk dan membawa ketentraman namun bila mata sudah sedap memandang dan merasa sejuk serta tentram maka wanita itu sudah lebih dari cantik itu semua tiada lain imbas dari cahaya ketaatannya kepada Allah :)

InsyaAllah Allahumma Amiin...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP