eksistensi
kamar itu sudah hampir dua bulan kosong. kamar yang berada di depan dapur kos tempat biasa aku memasak untuk sarapan dan makan malam. kamar yang selalu mengundang perhatianku bila sedang memasak karena ditinggal pulang kampung tanpa alasan yang jelas sama pemiliknya kakak beradik sebut saja ani dan ina. malam itu seperti biasanya aku memasak untuk makan malam, tiba-tiba ibu kos memanggilku mengajak ngobrol sebentar, tepat setelah gorengan terakhir dari ikan pindang yang sedang kugoreng. ibu kos terlihat serius "mbak wulan ibu mau bilang, kalo ibu dan bapak udah memutuskan untuk memintah pindah kos si ani dan ina nanti pas mereka pulang ke jogja" aku tanya "kenapa bu?", ibu kos bilang "ibu dan bapak kurang suka sama sikap ani dan ina yang agak ga tau etika" hummm aku paham apa yang sedang ibu kosku rasakan.ibu kos memang sering cerita dan minta pendapatku tentang kelakuan dua kakak beradik yang sedikit "misterius" ini.
pagi-pagi seperti biasa aku ke dapur untuk membuat sarapan, betapa terkejutnya aku melihat keberadaan ani dan ina dengan dua orang cowok mengangkut semua barang-barang mereka dari kamar. perasaan baru tadi malam ibu kos cerita, kapan mereka sampai di jogja ya pikirku. aku menegur mereka pura-pura tidak tahu kalo ibu kos "mengusir" mereka. mereka tidak membalas sapaanku, hanya melirik agak sinis sebentar. aku berusaha menyapa "kapan kalian pulang? kok langsung beres-beres mau ke mana?" ani hanya menjawab singkat "pindah mbak". aku melanjutkan masak sambil sesekali memperhatikan mereka. aku sungguh miris dengan kejadian ini.
sudah beberapa bulan ini ibu dan bapak kos resah. ani, seorang mahasiswi yang masih duduk di semester 6 dan adiknya ina yang masih kelas 2 sma, mereka berdua sering pulang larut malam sekitar jam 12 malam. mereka berdua adalah anak kos yang paling sering tidak ada di kos. dulu, ibu kos biasa-biasa saja mereka suka pergi dan pulang hingga larut malam. namun keadaan mulai berubah ketika yang biasanya mereka keluar dengan menggunakan jilbab dan baju tertutup, namun beberapa bulan terakhir mereka menggunakan jilbab dan baju tertutup hanya ketika pergi ke kampus atau ke sekolah tetapi ketika mereka keluar ada malam hari mereka melepas jilbab mereka bahkan berpakain super ketat dan cukup seksi. mereka suka pergi diam-diam ketika ibu kos lengah tidak memperhatikan mereka. suatu hari aku pernah mendapatkan mereka buru-buru keluar kos aku langsung bertanya "mau ke mana kalian?" mereka menjawab singkat "nginep di tempat teman mbak". setelah itu mereka buru-buru keluar kos. sungguh, aku tidak pernah berprasangka buruk tehadap mereka berdua. aku termasuk orang yang tidak mau ikut campur dengan urusan pribadi orang lain.
semua barang sudah diangkut ke dalam mobil, si ani memanggil ibu kos, dia menyalami ibu kos sambil menangis meminta maaf. aku lihat ibu kos tampak sedih dan tidak tegaan tapi apa boleh buat,"pengusiran" ani dan ina tidak terlepas dari permintaan anak kos lainnya yang tampaknya tidak suka dengan keberadaan mereka di kos. demi ketentraman anak kos lainnya akhirnya ibu kos memutuskan untuk "mengusir" mereka. ina yang sedari tadi hanya diam dan tampak lesu juga ikut menyalami ibu kos. kemudian mereka langsung keluar kos, aku mengejar mereka untuk bersalaman. aku lihat anak kos yang lain hanya di dalam kamar pura-pura tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi. ah teman sungguh menyedihkan.
aku jadi teringat dulu, awal dari ketidaksukaan anak kos terhadap mereka. ani dan ina yang suka pulang malam, tiba-tiba mendadak mempunyai banyak uang, mereka seperti orang baru kaya dadakan, belanja ini itu yang serba mahal dan pastinya selalu dipamerkan di depan anak-anak kos atau di facebook mereka kalo mereka baru aja beli ini itu dengan harga segini segitu. aku ingat juga ketika mereka dengan bangganya pamer baru beli blackberry dan laptop di atas 20 juta atau kamera di atas sepuluh juta. belum lagi beli pakaian-pakaian mereka mahal, belum sepatu dan sendal yang melimpah ruah berderet di teras kamar. atau hampir tiap hari delivery pizza, kfc hingga membuat anak kos dan ibu kos heran. belum lagi ke kampus dan ke sekolah hampir tiap hari menggunakan taxi. waw sangat mewah dan berlimpah harta. belum lagi cerita makan di restoran ini itu yang serba mahal atau sekedar minum di kafe ini itu yang merupakan kafe-kafe dengan harga mahal. aku melihat mereka seperti sedang membangun sebuah eksistensi terhadap diri mereka sebagai "orang kaya baru". belum lagi lelaki yang bergaya parlente yang hampir tiap malam gonta ganti menjemput si ani. namun ani begitu bangga bila bercerita, dia bilang dia disukai banyak lelaki kaya. ah kasian teman.
aku sangat paham dengan apa yang mereka alami, kehidupan yang serba pas-pasan dari orang tua namun perasaan iri terhadap milik orang lain yang tak terbendung akhirnya menyebabkan mereka ingin punya hal yang sama dengan jalan yang kurang benar, terbongkarnya kehamilan ina yang masih sma dan terbongkarnya cara ani mendapatkan uang yang banyak, membuat anak kos menjauhi mereka, semenjak kasus itu terbongkar, ani dan ina pulang kampung meninggalkan kuliah dan sekolah. dan pagi itu mereka pulang namun langsung "diusir" oleh ibu kos. miris..miris..nian
ah ani, ina mereka rupanya tak sanggup hidup dengan keadaan pas-pasan, mereka ternyata kurang bersyukur dengan keadaan orang tua mereka dan mereka rupanya sangat membutuhkan eksistensi akan keberadaan mereka tetapi bukan sebagai orang pas-pasan namun sebagai orang yang punya harta dan pujian-pujian serta kekaguman orang lain akan harta yang mereka miliki meski harta itu di dapat dengan jalan yang tidak benar. kasian..kasian sekali...
sekarang, apa yang mereka dapat justru kebalikannya, mungkin mereka berharap mendapat kemuliaan dari manusia dengan pamer harta ini itu, tapi mereka lupa bahwa pemilik kemuliaan adalah Allah dan Allah lah yang berhak memberi kemuliaan kepada siapapun hambaNya yang Dia kehendaki. demikian juga dunia tidak akan pernah bisa memuliakan manusia yang mengejar dunia tersebut, namun dunia akan menjadikannya budak yang selalu merasa haus dengan limpahan harta dunia hingga manusia yang kehausan tersebut pun rela mengorban kehormatan dan harga diri mereka hanya untuk terus memperkaya diri.
dan sekarang lihatlah, mereka bahkan tidak mendapatkan pujian atau penghargaan dari manusia, di usir dari kos, dijauhi teman-teman, si ina hamil, kuliah dan sekolah terombang ambing dan mereka tidak diperdulikan lagi sama orang tua.
dalam surah Al Jaatsiyah ayat 15 Allah berfirman"Barangsiapa mengerjakan amal saleh, itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan"
dalam surah Al Jaatsiyah ayat 15 Allah berfirman
seseorang yang berlimpa harta yang didapat dengan jalan yang tidak benar, tidak ada ruh dalam harta itu karena tidak ada berkah di dalamnya. justru harta itu akan semakin membuat dia haus akan dunia sehingga dia ingin terus menambah dan menambah dengan jalan yang tidak benar pula. dan kemudian semua itu tiada lain hanya untuk dipamerkan ke orang lain.naudzhubillahiminzalik.
daripada kita merasa iri dengan apa yang orang lain punya lebih baik kita bersikap qona'ah dan bersyukur kepada Allah atas apa yang kita miliki saat ini. bukankan Allah telah berfirman di dalam surah Al Baqarah ayat 152."Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu"
dan dalam surah Al Baqarah ayat 172 "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah"
dan dalam surah Al Baqarah ayat 172 "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah"
Ya Allah..cukupkan lah aku dengan rezeki yang telah Engkau berikan untukku dan cukupkanlah aku dengan mencari rezeki di jalan yang Engkau ridhoi dan Ya Allah masukkanlah aku ke dalam golongan hambaMu yang bersyukur. Allahumma Amiin...
0 komentar:
Posting Komentar