03 Desember 2012

Autumn in My Heart ^^


Tiadalah aku melihat semua kebesaran Allah selama berada di Bumi Allah Negeri Sakura, selain itu semua menambah rasa keyakinan dan keimananku bahwa Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya Allah 'azza wa jalla

teman, aku sungguh tidak menyangka bila Allah mentakdirkanku untuk bisa menikmati musim gugur yang indah di negeri sakura, meski hanya sebentar tapi sungguh ini nikmat yang luar biasa. sebenarnya aku sempat berkeliling ke 6 kota besar (Tokyo, Osaka, Hiroshima, Nagasaki, Fukuoka, Kyoto) di sana tapi ketika berada di Kyoto lah aku benar-benar merasa takjub dengan kebesaran Allah yang ada di sana.

di suatu pagi dijalanan yang yang elok yang penuh dengan daun-daun mapple dan daun-daun ginko yang berwarna warni dan berguguran, aku membatin, seandainya kota ini penuh dengan Masjid dan orang-orang muslim alangkah luar biasa indah dan bahagianya.

perjalanan yang begitu berkesan karena di sana lah Allah menunjukkan padaku bahwa Dia selalu bersamaku dan menolongku. teman, di negeri sakura hampir tidak ada yang menggunakan Jilbab, jadi jangan heran kalau kita yang memakai Jilbab apalagi cukup gede akan menjadi bahan sorotan dimana-mana. tapi justru pengalaman inilah yang membuatku berkesan.

suatu hari ketika pulang dari Miyajama Island dan sedang berada di kereta api, aku dan sepupuku duduk di depan dua orang nenek yang masih kuat dan cantik. tiba-tiba mereka menegurku dan mengatakan sesuatu dalam bahasa jepang, yang aku hanya mengerti sedikit-sedikit mereka bilang apa, tapi syukurlah sepupuku yang pernah ke jepang sudah fasih bahasa jepang sehingga ia paham apa yang mereka bicarakan. mereka bilang jilbab yang saya kenakan bagus, indah dan terlihat cantik dan mereka bertanya apa yang saya kenakan ini. dalam bahasa jepang jilbab adalah hijabu. dan karena mereka sangat terkesan saya sampai di kasih makanan yang mereka bawa sebagai oleh-oleh untuk keluarga mereka. Subhanallaah,,,

selain itu pengalaman berkesan ketika aku ingin berwudhu di kamar mandi dan tiba-tiba beberapa orang ibu-ibu mendekatiku dan menunjuk kearah jilbabku dan mengatakan suteki ne,,,yang artinya bagus ya,,,aku bilang ke mereka ini jilbab yang dikenakan wanita muslimah.mereka mendengarkan dengan seksama dan mengatakan terima kasih atas penjelasan yang aku berikan.Subhanallaah,,semoga bisa menjadi lahan dakwah.

pengalaman berkesan lainnya adalah ketika aku begitu susahnya mencari tempat sholat, inilah pengalaman pertamaku ketika harus sholat di taman kota, di stasiun kereta api, di ruang darurat, karena tidak ada masjid yang aku temui selama aku di sana, dan di saat seperti inilah aku penuh rasa syukur kepada Allah aku bisa tinggal di Indonesia yang di mana-mana aku bisa temui masjid. pernah satu sewaktu di kyoto aku mencari tempat sholat dan karena pada saat itu hari minggu, kyoto penuh dengan orang-orang sehingga jalanan sangat ramai dan menjadi macet. taman-taman kota sudah tidak bisa digunakan untuk sekedar sholat sebentar. akhirnya aku memutuskan pergi ke stasiun kereta api kyoto dan bismillaah meminta mereka meminjamkan suatu ruangan khusus di sana. dan teman, yang membuat aku kaget adalah mereka tidak mengerti sholat yang aku jelaskan meskipun aku menjelaskan dalam bahasa inggris staf di sana tidak mengerti apa yang aku  maksud, hingga datang seorang staf yang lain bertanya kepadaku "are you muslim?" ketika aku jawab iya barulah ia mengerti bahwa aku ingin melaksanakan sholat 'ashar dan teman aku diberi ruangan yang cukup sempit tapi sangat nyaman untuk sholat hohoho tapi Alhamdulillaah pertolongan Allah tak pernah henti dan selama di sana betapa aku merindukan suara adzan,,,rindu teramat sangat dengan suara orang yang membaca Al Qur'an di masjid dan itu yang membuatku cepat merasakan homesick.

setiap sudut kota yang indah di sana, sungguh memperlihatkan kebesaran Allah, sungguh Allah maha besar dan maha indah, semua ini sungguh membuatku terharu dan menambah keyakinanku kepada Allah Rabb semesta alam, aku beriman kepada Allah dengan segala kesempurnaan yang Allah miliki.

suatu sore yang begitu menakjubkan, duduk dibawah pohon mapple berwarna kuning dengan angin yang lembut yang membuat daun-daun mapple jatuh dengan eloknya, ah betapa Engkau maha kuasa Ya Rabb,,betapa hanya Engkau yang patut disembah, betapa banyak kezhaliman dan kefuturan yang telah hamba lakukan.

terima kasih atas perjalanan ini ya Rabb,,terima kasih atas hidayah dan ilmu yang telah Engkau berikan melalui perjalanan ini,,terima kasih Ya Allah Ya Tuhanku yang maha satu,,,


Read more...

11 Oktober 2012

Bersemangatlah Teman,,,


sesungguhnya gerak gerik seorang muslim selalu diperhatikan 
oleh orang-orang yang membenci mereka, baik kaum kafir, kaum yahudi, orang munafik
bahkan oleh sesama muslim yang pendengki. oleh karena itu janganlah
kita terlihat lemah di hadapan mereka, bersemangatlah, tunjukkan bahwa
KITA MUSLIM YANG KUAT

Drive your dreams anywhere to go. teman, percaya tidak percaya jika kita sebagai muslim terlihat melempem, lemah, dan tidak bersemangat, maka di sana ada orang-orang yang berbahagia melihat kita dalam keadaan yang menderita seperti itu. merekalah kaum yang sangat membenci dan dengki kepada orang muslim yang kuat. ingatlah teman bahwa Allah mencintai mukmin yang kuat.

bersemangatlah teman,,,gapailah cita-cita kita sebagai seorang muslim yang mungkin masih dalam proses atau belum tercapai. bersemangatlah mewujudkan semua cita-cita yang kita letakkan harapannya kepada Allah Rabb semesta Alam.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam bersabda:"Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah" (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah )

Allah pasti menolong kita teman selama kita masih berharap akan pertolongan Allah dan selama masih ada semangat untuk menggapai cita-cita, semangat untuk menuntut ilmu, semangat untuk melakukan kebaikan dan semangat menuju Akhirat berjumpa dengan Allah 'azza wa jalla.

janganlah engkau melemah ketika banyak orang di sekitarmu mencibirmu karena kegigihanmu dalam mempertahankan agama dan imanmu karena Allah. janganlah engkau melemah ketika orang di sekitarmu yang ingkar kepada Allah membangga-banggakan harta, kekayaan dan kehormatan yang mereka miliki, sesungguhnya itu hanyalah tipuan teman, janganlah engkau terpedaya dengan omongan dan tingkah laku mereka yang jahil, tetaplah engkau bersemangat dalam bertakwa kepada Allah.

tetaplah bersemangat dan terlihat tidak terkalahkan karena Allah bersamamu, buatlah kaum yang membenci dan dengki pada agamamu merasa gentar dengan sikapmu yang kuat dalam keadaan apapun, ingatlah selalu teman bahwa Allah selalu bersamamu.

bawalah mimpi-mimpimu kemanapun engkau pergi, mimpi untuk bisa berjumpa dengan Allah, mimpi untuk bisa bersama dengan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam dan para sahabat serta orang-orang soleh yang diridhoi Allah dan minum air telaga milik Rasulullaah Sallallahu 'alaihi wassalam di surga dan kemudian bersemangatlah.

janganlah engkau biarkan orang-orang yang dengki terhadapmu tersenyum bahagia melihat engkau bersedih dan lemah, karena pada dasarnya itulah yang mereka harapkan dari engkau teman. kita punya Allah. kita punya Rasulullaah Sallallahu 'alaihi wassalam, kita punya agama Islam, agama yang berada di atas kebenaran. maka sekali lagi bersemangatlah. 

Bersemangatlah teman,,,,,,,Semangat Karena Allah ^-^

Read more...

03 September 2012

Nikmat mana yang kamu dustakan?


"Jika hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Jika kerja sekedar kerja, kera juga bekerja"
-Buya Hamka-

Beberapa hari yang lalu aku pergi mengunjungi teman sekolahku dulu semasa SMA, temanku ini dia adalah sosok yang pemalu, minderan dan pendiam semasa kami sekolah dulu. qadarullaah, pada saat kelas 2 SMA dia menjadi teman sebangkuku. dia yang pendiam dan jarang bersosialisasi tiba-tiba menjadi dekat dan terbuka padaku saat itu. mungkin karena aku teman sebangkunya aku pikir seperti itu. akhirnya kami menjadi bersahabat dan aku sering di ajak main ke rumahnya ketika pulang sekolah karena rumahnya dekat dengan sekolah kami, bisa ditempuh dengan berjalan kaki dalam waktu kurang lebih 10 menit.

waktu berlalu, ketika kami lulus sekolah aku kemudian merantau ke pulau jawa untuk menimba ilmu, sedangkan temanku ini tetap tinggal di kota kami tercinta. ketika aku merantau dulu, aku hanya pulang ke kotaku setahun sekali ketika lebaran dan itupun hanya beberapa hari saja jadi aku benar-benar tidak sempat untuk bersilahturahmi ke rumah teman-temanku semasa sekolah dulu termasuk sahabatku ini.

waktu yang berlalu dan menyibukkan masing-masing manusia, maka pada saat itu banyak hal terjadi dan kabar yang tidak ketahui, ya begitu juga dengan sahabatku ini teman. qadarullaah pula yang akhirnya mengembalikan aku kembali kampung halamanku setelah sekian lama aku merantau di tanah yang berbeda. pada saat aku pulang ke kotaku, sebenarnya aku tidak teringat dengan sahabatku ini, namun ketika suatu hari aku pulang kantor dan melewati gang rumahnya yang dekat dengan sekolah kami, aku tiba-tiba teringat bahwa sahabatku terakhir kabar yang aku dengar dia tidak merantau ke mana-mana.

aku segera membelokkan motorku dan singgah kerumahnya, alhamdulillaah dugaanku benar ternyata dia masih di kota ini. aku berdiri kaku sesaat di depan gerbang rumahnya ketika aku melihat sosok yang keluar dari pintu, sosok yang berbeda, sangat kurus, lemah, pucat bahkan wajahnya hampir tidak sama karena wajah yang begitu tirus dan pucat. aku terdiam sesaat merasa salah rumah, tapi aku yakin ini adalah rumah sahabatku itu.

ketika dia memanggilku barulah aku percaya bahwa aku tidak salah rumah dan sosok yang muncul itu benar-benar sahabatku. ternyata sahabatku ini sakit sejak 4 tahun yang lalu, dia mengalami sakit pengerasan kulit yang akhirnya berpengaruh pada lambungnya, sehingga dia kesulitan makan dan menjadi sangat kurus karena hal ini. kulitnya pun mengeras dan berwarna hitam lebam, masyaAllah kasihan sahabatku ini, bahkan dia tidak sempat kuliah seperti yang teman-teman lainnya dan sehari-harinya dia hanya di dalam rumah karena badannya yang sangat lemah tidak memungkinkan dia untuk terkena banyak angin dan beraktivitas di luar.

aku mencoba untuk meghiburnya, kami bercerita semasa sekolah dulu, saat itu dia yang sempat dipanggil ndut karena badannya yang gendut dan bila dibandingkan dengan keadaannya yang sekarang sungguh jauh berbeda dan sulit dipercaya. kami bercerita mengenai banyak hal yang terjadi selama kami tidak bertemu, ketika aku bercerita tentang ujian hidup yang aku alami justru dia tersenyum dan menasehatiku untuk bersabar, sungguh luar biasa sahabatku ini, kata-katanya yang membesarkan hatiku adalah "bersabarlah dulu wulan, lihatlah aku, sungguh hidupmu jauh lebih baik, bersyukurlah pada Allah, apa yang aku alami jauh lebih berat" dan dia mengatakan itu sambil tersenyum, tak ada keluhan yang terucap, tak ada penyesalan, subhanallaah hatiku sungguh bergetar, ya Allah terima kasih untuk pertemuan ini.

kita  bukanlah babi yang hidup hanya sekedar hidup
kita bukanlah kera yang bekerja hanya sekedar bekerja
kita punya tujuan yaitu Allah,,,
hidup kita untuk Allah
kita bekerja karena Allah
bahkan mati kita pun untuk Allah

"Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”
 (QS Al-An’am: 162-163)

bersyukurlah selalu kepada Allah teman,,, sebelum Allah murka dan mengambil kenikmatan itu dari kita yang kemudian hanya kita sesali di dunia dan akhirat, seapapun kita teman, masih ada yang jauh lebih berat menjalani hidupnya daripada kita, seapapun kita teman masih ada yang tertatih tatih berjuang dalam menjalani hidupnya, seapun kita bersyukurlah teman, tidak berbanding nikmat dan ujian karena nikmat Allah sesungguhnya jauh lebih banyak

"maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?"
(QS Ar Rohman)

Read more...

27 Agustus 2012

Fa Ainallaahu?


Jika Anda-anda menyuruh saya untuk memendekkan Jilbab saya, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah maha mengawasi gerak gerik hamba-hambaNya?

Jika Anda-anda menyuruh saya membiasakan makan uang haram, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah akan meminta pertanggungjawaban uang itu di akhirat kelak?

Jika Anda-anda menyuruh saya melonggarkan prinsip agama saya, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah maha cepat dalam memberi azabNya?

Jika Anda-anda menyuruh saya bersikap cair dengan setiap lawan jenis, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah maha melihat dan maha mendengar?

Jika Anda-anda menyuruh saya melakukan hal yang sia-sia dan tak bernilai di hadapan Allah, Fa Ainallaahu (di mana Allah)? tidakkah Anda-anda mengetahui bahwa Allah maha hidup lagi maha terjaga?

Fa Ainallaahu,,,Fa Ainallaahu di mana Allah,,di mana Allah bagi Anda-anda,,,

kenapa Anda-anda begitu ingin saya menanggalkan prinsip agama yang telah saya pertahankan dengan usaha yang tidak mudah,,,Fa Ainallaahu,, Fa Ainallaahu,,,,di mana Allah bagi Anda-anda

apakah Anda-anda tidak yakin bahwa Allah pasti mengetahui siapa yang berdusta imannya?

Read more...

14 Agustus 2012

Lelaki Andalus dan Seekor Gajah



“Jangan Berhenti, Titik”

Nama Lelaki itu mudah dikenal, Yahya bin Yahya. Nun jauh dari Andalusia ia berasal. Ia pergi menuntut ilmu ke Madinah. Berguru pada Imam Malik. Andalusia-Madinah adalah jarak yang teramat jauh. Terlebih dengan sarana transportasi  apa adanya di masa itu. Tetapi Yahya bin Yahya adalah salah satu contoh terbaik tentang kehendak seorang muslim yang tidak pernah berhenti menjadi berarti.

Hari-hari menimba ilmu pun ia lalui di Madinah yang tenang. Di hadapan sang guru Imam Malik. Hingga suatu hari, saat tengah berada di majelis bersama murid-murid yang lain, tiba-tiba  ada rombongan orang-orang entah dari mana. Mereka datang sambil membawa gajah. Murid-murid Imam Malik berhamburan keluar ingin melihat gajah. Di Jazirah Arab, makhluk besar berbelalai itu saat itu memang tergolong asing. Maka orang-orang pun keluar ingin melihat lebih dekat begitupun dengan murid-murid Imam Malik.

Semua beranjak, kecuali Yahya bin Yahya. Hingga semua keluar Yahya tetap duduk di majelis itu. Melihat itu Imam Malik mendekat.”mengapa engkau tidak keluar juga untuk melihat gajah?” tanya imam malik. Yahya menjawab,”aku jauh-jauh datang dari Andalusia untuk menuntut ilmu, bukan untuk melihat gajah”. Imam Malik sangat kagum dengan keteguhan Yahya. Setelah itupun Imam Malik pun menggelarinya dengan ‘aqilu andalus’ (lelaki berakal dari Andalusia).

Betapa sering perjalanan hidup kita berhenti. Bahkan oleh hal-hal yang tidak terlalu serius. Betapa banyak orang berhenti mengejar cita-cita, kehendak mulia, mimpi-mimpi fantastis dalam capaian prestasi hanya lantaran keteledoran, hanya karena ulah menyimpang yang mulanya hanya iseng-iseng belaka, atau mental ‘nanti dulu’, atau sikap ‘sebentar dulu’. Akhirnya lama kelamaan jiwanya mulai layu, semangatnya mulai redup. Gairah berkaryanya semakin kering. Akhirnya iapun terhenti dari segala harapan yang telah menanti di ujung kerja kerasnya.

Gelar ‘aqilu andalus’ (lelaki berakal dari Andalusia) menegaskan soal lain, bahwa kehendak kuat untuk tidak berhenti, atau terhenti, membutuhkan kalkulasi keyakinan yang kuat. Ini tidak sekedar ukuran rasional untung atau rugi. Ini juga benar-benar bukan soal selera suka atau tidak suka melihat gajah. Tapi ini sungguh-sungguh benar soal pemahaman, kemengertian, kesadaran dan juga kedalaman penghayatan tentang keputusan apa yang harus diambil seorang muslim di saat-saat ia tergoda.

Begitulah seorang muslim semestinya. Menata jalan cita-citanya. Semua orang punya harapan-harapannya, tinggi atau rendahnya, jauh atau dekat, serius atau main-main. Tetapi menjadi seorang muslim yang tak mengenal kata henti dalam berjalan, berusaha, berkarya adalah pilihan keimanan untuk tujuan nun jauh di akhirat sana. Sebab di atas arah jalan itu hidup seorang muslim menjadi punya arti.

Cita-cita luhur, kehendak kuat, mimpi-mimpi untuk menjadi seorang muslim yang punya arti, tidak boleh terhenti oleh apapun. Apalgi hanya sekedar karena seekor gajah. Hiburan dan rehat ada tempatnya sendiri yang proporsional.

Kita harus terus mengejar. Jangan berhenti. Jadilah seperti lelaki berakal dari Andalusia itu.

(disadur dari buku Lelaki Pendek Hitam & Lebih Jelek dari Untanya (Bab 13). Penulis Ahmad Zaifori AM)

Read more...

01 Agustus 2012

waktu


waktu,,,dialah makhluk Allah yang bila sedang luang maka ku sia-siakan,,,

waktu,,,dialah makhluk Allah yang bila sedang tidak ada maka aku mengeluh, mencari-cari dan membutuhkannya

ah,,teman,,sejauh ini aku pun menyadari bahwa waktu telah membawaku sejauh ini,,namun aku,,,masih menjadi manusia dengan penuh kebodohan,,bodoh dalam ilmu agama, bodoh dalam ilmu pengetahuan,,dan masih bodoh dalam banyak hal

aku benar-benar berada di dalam keadaan seperti ingin mengejar waktu dan meminta maaf bahwa aku telah begitu sangat menyia-nyiakannya,,makhluk Allah yang sangat sangat berharga untukku,,

bodoh,,ya aku masih terlampau bodoh teman untuk hanya sekedar tiba-tiba diminta mengajar membaca Al Qur'an,,,masih terlampau bodoh untuk menjadi tempat bertanya hukum ini itu dalam agama,,,masih terlampau bodoh untuk memberi nasihat bagi teman-teman yang datang curhat dan terlebih dari itu semua aku masih sangat terlampau bodoh untuk menasihati diriku sendiri,,

bahkan dengan belajar dan belajar dan belajar setiap hari,,bagiku tak cukup untuk mengalahkan waktu yang begitu cepat berjalan dan sekedar untuk menjadikan diriku pintar dan paham,,,

ah teman,,,aku ingin menjadi orang yang paham,,namun tidak sekedar paham tapi yang paling penting bisa mengimplemtasikan apa yang aku pahami,,,

namun sejauh ini,,,bersanding dengan waktu,,,kenyataannya aku masih belum paham bahkan aku sering kali gagal menjalankan apa yang telah aku pahami,,,

aku benar-benar merasa menjadi orang yang merugi,,rugi karena telah menyia-nyiakan waktuku,,

dan teman di bulan ramadhan ini,,setelah 10 hari ia berlalu, di titik inilah aku melihat bahwa aku masih tertinggal jauh,,tertinggal seperti kereta tua yang lamban bila dibandingkan dengan orang-orang soleh yang banyak mengingat Allah, yang menghabiskan malam hanya berdua dengan Allah, yang mencengkram kuat waktu luang dan mengisinya dengan zikrullaah, membaca Al Qur'an, mentadaburinya, memahami dan menghafalnya,,

dalam bidang ilmu science pun aku juga telah jauh tertinggal teman ketika Allah menghempaskanku di sekeiling orang-orang yang luar biasa pintar, ketika aku hanya bisa tercenung betapa aku telah masuk dalam lingkungan yang orang-orangnya tidak bisa diremehkan kemampuan otaknya dan penguasaan mereka di bidang masing-masing,,,maka sekarang aku seperti memacu diriku dengan kuat agar bisa melakukan sebuah percepatan,,ya teman,,,hukum fisika akan berlaku bahwa percepatan yang cepat bisa melampaui sebuah kecepatan yang sangat cepat,,,semoga teman,,aku bisa,,,

dengan keadaanku saat ini dan dengan cita-citaku yang masih banyak menyelimuti pikiranku,,,,,maka aku harus memulai untuk menguatkan diriku untuk belajar, belajar, belajar, belajar, belajar, belajar dan belajar,,,,,,,,,,,,ya aku harus tekun dalam belajar (Tholabul 'ilmi) dan tidak menyia-nyiakan waktuku lagi,,,semoga,,,

demi masa,,,
sesungguhnya manusia benar-benar kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal salih
yang saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran

(QS. Al Ashr 1-3)

Read more...

16 Juli 2012

Istiqomah


sore ini sedang hujan teman,,indah nian memandang lembutnya hujan yang jatuh dari balik jendela kantorku,,sore yang sejuk membuatku semangat untuk lanjut bekerja dan berhenti sejenak untuk menulis ini :)

aku baru saja balik dari negeri melayu teman, qadarullaah aku bertemu teman lama di sana, menyempatkan diri menginap di kosnya, sambutan hangat yang luar biasa dari seorang sahabat sekaligus saudari seiman meski lama tak jumpa tapi wajah yang teduh dan bercahaya, sikap yang sederhana dan bersahaja serta kesolehan yang tampak dari sikap dan tutur katanya.

keteguhan hati, itulah yang tampak masih kuat pada dirinya teman. meski dia mendapatkan dirinya bekerja pada lingkungan yang tidak bersahabat tapi keistiqomahannya di atas agama Allah sungguh luar biasa. aku tertegun teman, dipastikan ini adalah rasa jeaolusku karena kedekatan hatinya kepada Allah.

sungguh teman, entah bagaimana aku menggambarkannya tapi aku sungguh cemburu melihat kedekatan hatinya pada Allah, aku cemburu melihat dia sangat mencintai Allah, aku cemburu melihat dia mencintai akhirat dan sungguh-sungguh ingin mendapat balasan cinta dari Allah.

janganlah pernah dibandingkan denganku teman, sungguh,,,sungguh,,jauh dan tidak bisa dibandingkan. aku yang kadang masih goyah karena pengaruh lingkungan yang begitu besar tiba-tiba tersadar sejauh mana aku tertinggal di belakang di antara hamba-hamba Allah yang beristiqomah berada di jalanNya.

hujan tampaknya tambah deras teman,,tapi entah kenapa indah sekali suara hujan itu,,aku masih terkenang dengan sahabatku itu, ya teman,,,percayalah masih ada hamba Allah yang senantiasa beristiqomah ditengah terjangan arus fitnah dunia yang luar biasa dahsyat. mereka tetap ada meski tak tampak.

ketika di sana ada manusia yang menjual agama demi uang,,demi eksistensi dirinya,,dan betapa banyak aku mendapatkan manusia seperti itu di lingkungan kerjaku dan lingkungan sekitarku,,tapi teman di belahan bumi Allah yang lain masih ada manusia yang tidak tertarik dengan hingar bingar dunia demi menuju keabadian di akhirat dan berjumpa dengan Allah 'azza wa jalla. subhanallaah..

ah,, Rabb,,,dalam hujan yang semoga penuh berkah ini aku berdo'a padaMu

Ya Allah,,yang Maha membolak balikkan hati,,teguhkanlah hatiku di atas agamaMu yang lurus,,

Allahumma Aamiin Ya Robbal'alamiin,,,

Read more...

24 Mei 2012

Tenangkan Hatimu Teman,,,


sumber : http://muslim.or.id/


Prolog

Roda kehidupan terus menggelinding. Banyak cerita dan episode yang dilewati pada setiap putarannya. Ada sedih, ada senang. Ada derita, ada bahagia. Ada suka, ada duka. Ada kesempitan, ada keluasan. Ada kesulitan, dan ada kemudahan. Tidak ada manusia yang tidak melewatinya. Hanya kadarnya saja yang mungkin tidak selalu sama. Maka, situasi apapun yang tengah engkau jalani saat ini, tenangkanlah hatimu ..

Manusia bukan pemilik kehidupan. Tidak ada manusia yang selalu berhasil meraih keinginannya. Hari ini bersorak merayakan kesuksesan, esok lusa bisa jadi menangis meratapi kegagalan. Saat ini bertemu, tidak lama kemudian berpisah. Detik ini bangga dengan apa yang dimilikinya, detik berikutnya sedih karena kehilangannya. Maka, episode apapun yang sedang engkau lalui pada detik ini, tenangkanlah hatimu ..

Cerita tidak selalu sama. Episode terus berubah. Berganti dari satu situasi kepada situasi yang lain. Berbolak-balik. Bertukar-tukar. Kadang diatas, kadang dibawah. Kadang maju, kadang mundur. Itulah kehidupan. Namun, satu hal yang seharusnya tidak pernah berubah pada kita; yaitu, hati yang selalu tenang dan tetap teguh dalam kebenaran …

Saudaraku, ketenangan sangat kita butuhkan dalam menghadapi segala situasi dalam hidup ini. Terutama dalam situasi sulit dan ditimpa musibah. Jika hati dalam kondisi tenang, maka buahnya lisan dan anggota badan pun akan tenang. Tindakan akan tetap pada jalur yang dibenarkan dan jauh dari sikap membahayakan. Kata-kata akan tetap hikmah dan tidak keluar dari kesantunan, sesulit dan separah apa pun situasi yang sedang kita hadapi. Dan dengan itu lah kemudian –insya Allah- kita akan meraih keuntungan.

Ketenangan Milik Orang yang Beriman

Ketenangan adalah karunia Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman. Tentang hal ini Allah berfirman:

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath [48]: 4)

Syaikh Abdurrahman As-Si’dy rahimahullah berkata, “Allah mengabarkan tentang karunia-Nya atas orang-orang yang beriman dengan diturunkan kepada hati mereka sakinah. Ia adalah ketenangan dan keteguhan dalam kondisi terhimpit cobaan dan kesulitan yang menggoyahkan  hati, mengganggu pikiran dan melemahkan jiwa. Maka diantara nikmat Allah atas orang-orang yang beriman dalam situasi ini adalah, Allah meneguhkan dan menguatkan hati mereka, agar mereka senantiasa dapat menghadapi kondisi ini dengan jiwa yang tenang dan hati yang teguh, sehingga mereka tetap mampu menunaikan perintah Allah dalam kondisi sulit seperti ini pun. Maka bertambahlah keimanan mereka, semakin sempurnalah keteguhan mereka.” (Taisir al Karim: 791)

ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ

“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Taubah [9]: 26)

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. Al Fath [48]: 18)

Senjata Orang Beriman

Jiwa yang tenang dan hati yang teguh adalah senjata orang-orang shaleh dari sejak dahulu dalam menghadapi kondisi sulit yang mereka temui dalam kehidupan mereka.

Ashabul Kahfi adalah diantaranya. Saat mereka mengumandangkan kebenaran tauhid dan orang-orang pun berusaha untuk menyakiti mereka, sehingga mereka terusir dari tempat mereka dengan meninggalkan keluarga dan kenyamanan hidup yang sedang mereka nikmati, serta tinggal di gua tanpa makanan dan minuman, ketenangan dan keteguhanlah yang membuat mereka mampu bertahan. Allah berfirman tentang mereka,

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” (QS. Al Kahfi [18]: 14)

Dalam perjalanan dakwah dan jihad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita tentu ingat kisah perjalanan hijrah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabatnya yang mulia Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Ketika mereka berdua masuk ke dalam gua, berlindung dari kejaran orang-orang musyrik yang saat itu tengah dalam kemarahan yang memuncak dan dengan pedang-pedang yang terhunus, hingga Abu Bakar berkata, “Jika salah satu mereka menundukkan pandangannya ke arah kedua sandalnya, niscaya ia akan melihat kita.” Dalam kondisi genting itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan penuh ketenangan berkata, “Bagaimana menurutmu tentang dua orang, yang Allah ketiganya.” (Lihat Shahîh al Bukhâri no: 3653, Shahîh Muslim no: 2381)

Allah berfirman:

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا

“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.” Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya.” (QS. Al Taubah [9]: 40)

Kisah lain yang sangat menakjubkan adalah kisah pada hari perang badar. Musuh dalam kondisi sangat kuat dan digdaya, dengan persenjataan yang cukup lengkap di depan mata, menghadapi tentara Allah yang sedikit, persenjataan kurang dan tanpa persiapan untuk berperang. Akan tetapi ketenangan bersemayam dalam hati-hati mereka. Maka Allah memenangkan mereka dengan kemenangan yang jelas.

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah mengatakan, “Oleh karena itu, Allah mengabarkan tentang turunnya ketenangan kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang yang beriman dalam situasi-situasi sulit.” (Madâriju al Sâlikîn: 4/392 cet. Dâr al Thîbah)

Meraih Ketenangan

Jika demikian penting ketenangan dalam hidup kita, karena kesuksesan juga sangat bergantung kepadanya, maka bagaimanakah cara untuk meraih ketenangan itu? Sebagian orang mencari ketenangan dengan perbuatan sia-sia, sebagian mereka bahkan mencari ketenangan di tempat-tempat kemaksiatan. Semua itu keliru dan fatal akibatnya. Alih-alih ketenangan, semua itu justru akan semakin membuat hati diliputi kesedihan. Jika pun ketenangan didapatkannya, namun ia adalah ketenangan yang palsu dan sesaat.

Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir al Syatsry –semoga Allah menjaganya- dalam kitabnya “Hayâtu al Qulûb” menyebutkan arahan-arahan yang terdapat dalam al Qur`an dan sunnah untuk meraih ketenangan tersebut:
Berkumpul dalam rangka mencari ilmu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabada:

« مَا اجتمعَ قَوم في بيت من بُيُوتِ الله تباركَ وتعالى يَتْلُونَ كتابَ الله عزَّ وجلَّ ، ويَتَدَارَسُونَهُ بينهم ، إِلا نزلت عليهم السكينةُ ، وَغَشِيَتْهم الرحمةُ ، وحَفَّتْهم الملائكة ، وذكرهم الله فيمن عنده »

“Tidaklah suatu kaum berkumpul sebuah rumah Allah tabaraka wa ta’ala, mereka membaca Kitabullah azza wa jalla, mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun kepada mereka sakinah, rahmat akan meliputi mereka, para malaikan akan mengelilingi mereka dan Allah senantiasa menyebut-nyebut mereka dihadapan malaikan yang berada di sisi-Nya.” (HR Muslim no. 2699)
Berdoa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya pernah mengulang-ulang kalimat doa berikut dalam perang ahzab:

فَأَنْزِلَنَّ سَكِيْنَةً عَلَيْنَا   وَثَبِّتِ الأَقْدَامِ إِنْ لَاقِينَا

“Maka turunkanlah ketenangan kepada kami

            Serta teguhkan lah kaki-kaki kami saat kami bertemu (musuh)”

Maka Allah memberikan mereka kemenangan dan meneguhkan mereka.
Membaca al Qur`an.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ »

“Ia adalah ketenangan yang turun karena al Qur`an.” (HR Bukhari: 4839, Muslim: 795)
Memperbanyak dzikrullah.

Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du [13]: 28)
Bersikap wara’ (hati-hati) dari perkara syubhat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْبِرُّ مَا سَكَنَتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَالإِثْمُ مَا لَمْ تَسْكُنْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَلَمْ يَطْمَئِنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَإِنْ أَفْتَاكَ الْمُفْتُونَ

“Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa meresa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang mememberimu fatwa (mejadikan untukmu keringanan).” (HR Ahmad no. 17894, dishahihkan al Albani dalam Shahîh al Jâmi no: 2881)
Jujur dalam berkata dan berbuat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ 

“Sesungguhnya jujur itu ketenangan dan dusta itu keragu-raguan.” (HR Tirmidzi no: 2518)

Begitu pun semua ketaatan kepada Allah dan sikap senantiasa bersegera kepada amal shaleh adalah diantara faktor yang akan mendatangkan ketenangan kepada hati seorang mukmin. Jika kita selalu mendengar dan berusaha untuk mentaati Allah dan rasul-Nya, maka hati kita akan kian tenang dan teguh. Allah berfirman:

“…Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (QS. An Nisâ [4]: 68)

Saudaraku, jika kita dapat mempertahankan ketenangan hati sehingga senantiasa teguh berada dalam jalan Allah, apa pun yang terjadi kepada kita, maka bergembiralah, karena kelak saat kita meninggalkan dunia yang fana ini, akan ada yang berseru kepada kita dengan seruan ini:

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al Fajr [89]: 27-30) (Lihat Hayâtu al Qulûb: 90-91)

Wallâhu ‘alam, wa shallallâhu ‘alâ nabiyyinâ Muhammad.

[Meteri ilmiah dalam tulisan ini banyak diispirasi oleh Kitab Madâruju al Sâlikîn karya Imam Ibnul Qayyim rahimahullâh, cet. Dâr al Thîbah dan Kitab Hayâtu al Qulûb cet. Dâr Kunûz Isybîliyâ karya Syaikhunâ Dr. Sa’ad bin Nâshir al Syatsry hafidzahullâh]

Riyadh, 27 Jumada Tsani 1433 H

Penulis: Ustadz Abu Khalid Resa Gunarsa, Lc (Alumni Universitas Al Azhar Mesir dan da’i di Maktab Jaliyat Bathah Riyadh KSA)

Read more...

10 Mei 2012

Yang beruntung


^__^ langit yang cerah,,,biru muda dengan awan bertumpuk tumpuk seperti kapas di dalam plastik,,,angin sepoi-sepoi yang menyejukkan hati,,,ditambah dengan ketenangan dan kelapangan hati yang dianugerahi Allah,,ah,,indah nian hari ini teman,,,

teman, umurku semakin bertambah tapi kata teman-temanku wajahku justru bertambah muda (hoho hanya intermezo teman :p), alhamdulillaah 'ala kulli haal,,segala puji bagimu ya Allah dalam setiap keadaan.

begini teman,akhir akhir ini aku heran dengan diriku sendiri, entah kenapa aku tiba-tiba menjadi penasehat pernikahan atau penasehat pasangan yang akan menikah. entah dari mana mulanya, beberapa temanku yang keadaan rumah tangganya di ambang kehancuran justru datang bercerita dan mencari solusi padaku, begitu juga dengan teman-temanku yang akan menikah dan mempunyai masalah dengan pasangannya juga datang berkonsultasi kepadaku, kenyataannya teman aku belum menikah dan aku tidak begitu punya pengalaman soal lelaki.

satu persatu kudengarkan dengan seksama persoalan mereka dan pada akhirnya dari semua persoalan itu aku dapat menyimpulkan bahwa mereka salah persepsi dalam memilih pasangan.

Allahu Akbar benarlah apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam 

wanita itu dipilih karena empat hal, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. maka pilihlah agamanya karena kamu akan beruntung.
(Hr. Bukhori dan Muslim)

pilihlah agamanya maka kamu akan beruntung. aku tidak hendak mengatakan bahwa aku adalah wanita solehah atau yang bagus agamanya teman dan tidak hendak pula menggurui karena sesungguhnya aku belum berpengalaman dalam masalah ini, namun aku hanya hendak menyampaikan sesuatu yang aku ketahui itu saja teman.

sekali lagi, pilihlah agamanya maka kamu akan beruntung. orang yang dikatakan beruntung ketika memilih pasangan adalah orang yang mengutamakan agama dalam pemilihan itu. meskipun, faktor kecantikan/ketampanan, kemapanan dan kedudukan boleh menjadi faktor lainnya dalam memilih tapi utamakanlah dulu agamanya.

salah seorang temanku yang pernikahannya di ambang perceraian, mengatakan padaku bahwa dia memilih pasangannya dulu atas dasar agama, namun yang dia maksudkan agama disini adalah pasangannya mengerjakan sholat 5 waktu. kenyataannya teman, pengertian agama itu tidak semata-mata menyangkut apakah seseorang itu melaksanakan sholat atau tidak, namun juga menyangkut hal lainnya yang justru itulah poin sebenarnya, misal bila lelaki apakah dia sholat 5 waktu tepat waktu dan berjamaah di masjid? apakah dia rajin menuntut ilmu agama dan berusaha mengimplementasikan ilmu tsb di dalam kehidupannya sehari-hari? apakah dia paham mengenai hukum-hukum syariat, misal cara sholat sesuai dengan tuntunan nabi atau hal-hal berbau bid'ah yang dilarang agama untuk diikuti? atau bila wanita apakah dia telah menutup auratnya dengan benar? apakah dia dari keluarga yang baik-baik dan subur kandungannya? apakah dia rajin menimba ilmu agama dan paham tentang hukum agama?

inilah teman, maka ketika teman saya tadi mendapatkan pasangannya berzina dengan orang lain, dan pasangannya rajin sholat 5 waktu, pertanyaannya adalah apakah sholatnya udah benar dan apakah dia paham bahwa zina itu dosa besar dan apakah di hatinya tidak ada rasa takut lagi kepada Allah?

maka sekali lagi teman, inilah kenapa orang yang memilih pasangannya karena agama maka dia adalah orang yang beruntung. orang yang beragama adalah orang yang memiliki rasa takut sedemikian besar kepada Allah dan rasa cinta yang sedemikian besar kepada Allah. sehingga dengan rasa takut ini dia dapat menahan diri dari mengikuti hawa nafsu yang menyesatkan dan dengan rasa cinta ini dia akan sepenuh hati dan bersungguh dalam beribadah kepada Allah dan dalam menuntut ilmu agama.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda

Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang yang paling berharga? Yaitu wanita salihah yang (suaminya) menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.
(HR Ahmad)

bagaimana mungkin seorang wanita yang tidak paham soal agama dan tidak taat dalam beribadah kepada Allah bisa menyejukkan pandangan suaminya, taat kepada suaminya dan selalu menjaga kehormatan suaminya.

teman, bayangkanlah saat ini betapa banyak para istri yang tidak pandai menjaga kehormatan suaminya dengan memamerkan foto-foto di dunia maya, yang dimana wajah sang istri tadi hanya milik suaminya semata dan hanya suaminya yang berhak menikmatinya. bagaimana mungkin para suami bangga melihat istrinya melakukan hal yang demikian ketika wajah istrinya di nikmati oleh banyak lelaki. bukankah ini adalah musibah besar teman,,,

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda

Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.
 (HR Muslim).


bagaimana tidak seorang lelaki akan menjadi beruntung apabila di kehidupan di dunia ini dia mendapatkan perhiasan yang paling indah dari semua perhiasan yaitu wanita solehah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda 


Tiga hal keberuntungan Lelaki yaitu: istri yang shalihah; kalau engkau lihat, menyenangkanmu; dan kalau engkau pergi, engkau merasa percaya bahwa ia dapat menjaga dirinya dan hartamu; kuda penurut lagi cepat larinya (kendaraan yang baik), yang dapat membawamu menyusul teman-temanmu; dan rumah besar (lapang) yang banyak didatangi tamu.
(H.R. Ahmad. Hadits yang semakna dengan ini riwayat oleh Thabarani, Bazzar dan Hakim)


tentang keberuntungan lelaki bisa dilihat pada tulisanku http://blogsweetblogiwoel.blogspot.com/2010/06/keberuntungan-lelaki.html

nah teman,,,namun demikin,,,kita jangan hanya berandai-andai ingin pasangan yang baik agamanya,,namun kita harus melihat ke dalam diri kita sendiri,,apakah kita sudah pantas untuk mendapatkan pasangan seperti itu? apakah kita sudah baik agamanya di hadapan Allah?

maka yang bisa kita lakukan sebelum kita menikah adalah kita memperbaiki diri kita semaksimal mungkin menurut kesanggupan kita, menelaah aqidah kita, kapahaman akan ilmu agama dan implementasi terhadap ilmu yang telah di dapat.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda 

beramallah kamu sesuai dengan kemampuanmu, karena sesungguhnya Allah tidak akan jenuh hingga kamu jenuh sendiri. Dan, sesungguhnya amal yang paling disukai Allah adalah amal yang paling langgeng meskipun sedikit
(HR Bukhari dan Muslim)

maka mulai saat ini teman, sebelum waktu yang telah tertlulis di lauh mahfuzh untuk kita menikah datang, masih ada waktu untuk menjadikan diri kita dan agama kita baik di hadapan Allah sehingga Allah akan ridho untuk memberikan pasangan hidup yang baik pula agamanya.

bukan cepat atau lambat dalam mendapatkan pasangan yang menjadi permasalahan utama teman, tapi pasangan seperti apa yang akan kau dapatkan itu jauh lebih  penting, karena itu menyangkut masa depanmu, agamamu, kehidupanmu kini dan kehidupanmu nanti setelah mati (akhirat).

percayalah teman, ikatan hati suami istri yang bertakwa yang saling mencintai karena Allah, yang taat kepada Allah, yang sungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah, yang diridhoi Allah adalah ikatan hati yang paling kuat yang siapapun tak akan sanggup menghancurkannya kecuali Allah sendiri yang berkehendak.

Ya Allah berikanlah kami pasangan hidup yang terbaik dari sisi Engkau, yang Engkau meridhoinya dan kamipun ridho dengan pilihanmu, yang baik untuk agama kami, diri kami, kehidupan dunia kami dan kehidupan kami nanti setelah mati.

Allahumma aaamiinn Ya Robbal'alamiin,,,

wah istirahat jam kantor sudah selesai teman,,saatnya bekerja kembali,,,^^

Read more...

20 Maret 2012

Terasing


sore yang indah,,sejuk,,dan tenang,, aku menengok ke arah luar jendela tempat aku duduk di kantorku,,hari yang melelahkan,,hampir semua orang sudah pulang ke rumah tapi aku masih harus menyelesaikan pekerjaanku,,aku termenung sejenak,,hari sudah senja rupanya,,,warna sore ini agak kekuning kuningan,,syahdu,,,

entahlah teman,,aku rasa keadaan memang akan merubah banyak hal,,terutama di mana lingkungan tempat engkau berada saat ini. dan itulah yang aku rasakan teman,,aku merasa sepi,,sepi dari lingkungan orang soleh,,hampa,,tanpa kebersamaan dengan orang-orang soleh yang sering mengingatkanku dan mengajakku berlomba dalam kebaikan..

kota ini,,entah kapan namun aku baru menyadari bahwa kota ini telah menjadi kota yang penuh dengan kebanggaan akan harta dan popularitas,,,,lingkungan yang tidak bersahabat dengan jilbab gedeku,,ketidaksukaanku dengan karakoean atau bioskop,,aq benar-benar telah merasakan rasanya menjadi asing teman.

senja yang syahdu,,hati ini begitu merindukan orang-orang soleh,,,hati ini begitu merindukan lingkungan yang banyak mengingat Allah,,

seperti biasa lalu lalang kendaraan sudah mulai sepi di depan kantorku,,,lebih banyak terdengar suara rintik air mancur di taman kantorku dan suara kicau burung,,

jikaulau ku punya genggaman yang kuat,,ingin kugenggam hidayah ini hingga aku mati,,
jikalau kuharus menjadi asing,,kuingin menjadi asing karena ketaatan kepada Allah 'azza wa jalla,,

harapanku semoga pernikahanku kelak setidaknya akan menjadi tempat bagi aku dan suamiku untuk menciptakan keluarga kecil kami yang penuh dengan ketaatan kepada Allah. semoga kami berdua bisa teguh di atas agama Allah.

hah,,,saudara saudariku yang soleh,,,entah dimana saja kalian berada saat ini,,dengarlah isi hatiku,,,aku merindukan kalian karena Allah,,aku mencintai kalian karena Allah,,


jikalau kita masih ada waktu untuk bersua di bumi Allah ini,,,semoga kita bersua dalam keadaan iman kepada Allah,,
namun,,
jikalau kita tak sempat bersua lagi di bumi Allah ini,,,semoga kelak di akhirat sana kita bertemu di dalam surganya berkumpul dengan hamba-hamba Allah yang soleh,,

Allahumma aamiinn ya Robbal'alamiin,,, :)

Read more...

17 Februari 2012

Lalu,,,,di mana aku berada?


Aku khawatir terhadap suatu masa yang roda kehidupannya dapat menggilas keimanan.
keimanan hanya tinggal pemikirian yang tidak berbekas dalam perbuatan.

ada orang baik tapi tak berakal
ada orang berakal tapi tak beriman

ada lidah fasih tapi berhati lalai
ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian

ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis
ada ahli maksiat yang rendah hati bagaikan sufi

ada yang terlalu banyak tertawa hingga hatinya berkarat
ada yang banyak menangis karena kufur nikmat

ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat
ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut

ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan
ada pelacur yang tampil jadi figur

ada orang punya ilmu tapi tak paham
ada yang paham ilmu tapi tak menjalankan

ada yang pintar tapi membodohi
ada yang bodoh tapi tak tau diri

ada yang beragama tapi tak berakhlak
ada yang berakhlak tapi tak berTuhan

Lalu,,,,di antara itu semua di mana aku berada?

(Ali bin Abi Thalib R.A)


Read more...

18 Januari 2012

Euforia


Euforia adalah perasaan kebahagiaan yang sangat besar atau meluap luap. teman, banyak diantara kita terjebak dengan perasaan euforia ini ketika mendapatkan rezeki atau nikmat dari Allah sehingga kita terlupakan bahwa point dari kita diberi sesuatu itu adalah bukanlah di perasaan euforia ini akan tetapi rasa syukur kita kepada Allah dan implementasi dari rasa syukur tadi.

rasa syukur tidak hanya sekedar mengucapkan Alhamdulillaah akan tetapi implementasi dari ucapan Alhamdulillaah tadilah yang harus menjadi fokus kita terutama dalam perbaikan dan peningkatan ibadah. perasaan euforia biasanya hanya di awal dan tidak bertahan lama dan berakhir kekecewaan.

begini teman, aku telah menyaksikan sendiri betapa jauh perbedaan hasil antara euforia dan rasa syukur kepada Allah. aku bersyukur kepada Allah Ta'ala bahwa sebelum sampai waktunya aku untuk melaksanakan pernikahan, aku diberi hikmah dan ilmu oleh Allah dengan diperlihatkannya perbedaan antara orang yang menjalani pernikahan dengan euforia dan dengan yang penuh rasa syukur.

entah kenapa teman-temanku yang di awal pernikahan mengalami euforia, tidak selang berapa lama dari pernikahannya, mereka mengalami guncangan, seakan mereka terkejut dengan apa yang dilewati dalam sebuah pernikahan. namun ini sangat berbeda dengan teman-teman yang pernikahannya di awal dilewati dengan penuh tawakal dan rasa syukur, sepertinya pernikahan itu menjadi keberkahan bagi mereka, kebahagiaan terpancar dari hati yang tenang dan wajah berseri-seri.

sungguh teman, ini adalah hikmah yang sangat menyentuh hatiku, ini adalah sebuah pelajaran dan persiapan bagiku dan calon suamiku untuk meniti jalan pernikahan yang penuh barokah, bagaimana kami harus menyikapi sebuah kenikmatan. bukankah pernikahan adalah kenikmatan yang sangat besar teman?

tidak mudah menjadi orang yang penuh rasa syukur, karena biasanya manusia apabila diberi kenikmatan mereka cenderung pada keadaan euforia dan melupakan bagaimana mereka harus senantiasa bersyukur kepada Allah dengan perbaikan dan peningkatan ibadah mereka. kebanyakan manusia ketika diberi kenikmatan mereka merasa bahwa mereka akan dalam keadaan seperti itu selamanya padahal siapalah yang tau hari esok melainkan Rabb semesta alam Allah 'azza wa jalla.

banyak manusia ketika diberi kenikmatan merasa euforia di awal dan merasa terkejut ketika dalam perjalanan ternyata ada cobaan dan konsekuensi di dalam kenikmatan itu. belum lagi tanggung jawab dalam mendapatkan sebuah kenikmatan yaitu senantiasa bersyukur kepada Allah Ta'ala.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam adalah teladan terbaik dalam bersyukur kepada Allah. lihatlah bagaimana Rasulullah beribadah kepada Allah untuk menunjukkan rasa syukur beliau kepada Allah akan semua kenikmatan yang telah diberikan Allah kepadanya.

Al-Mughirah menuturkan bahwa Nabi SAW sholat malam sampai pecah-pecah kedua tumitnya, ketika hal ini ditanyakan kepada Beliau, dijawab bahwa "bukankah aku ini seorang hamba yang banyak bersyukur ?" ( HR. Bukhori)

itulah kenapa sebabnya orang yang bersyukur kepada Allah adalah orang yang tenang hatinya karena hati yang bersyukur adalah hati yang terikat kepada Allah. itulah juga sebabnya kenapa ada perbedaan yang mencolok antara euforia dan rasa syukur.

maka teman, mulai hari ini, dalam keadaan apapun, diberi kenikmatan apapun kita harus membiasakan hati kita untuk bersyukur kepada Allah bukan hanya sekedar euforia yang membawa kita pada kekecewaan. dan teman, tunjukkanlah rasa syukur tadi dengan perbaikan dan peningkatan ibadah kita kepada Allah, semampu kita.

sungguh,,,nasehat ini benar-benar untuk diriku yang masih jauh dari kebaikan,,,

Read more...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP