18 Januari 2012

Euforia


Euforia adalah perasaan kebahagiaan yang sangat besar atau meluap luap. teman, banyak diantara kita terjebak dengan perasaan euforia ini ketika mendapatkan rezeki atau nikmat dari Allah sehingga kita terlupakan bahwa point dari kita diberi sesuatu itu adalah bukanlah di perasaan euforia ini akan tetapi rasa syukur kita kepada Allah dan implementasi dari rasa syukur tadi.

rasa syukur tidak hanya sekedar mengucapkan Alhamdulillaah akan tetapi implementasi dari ucapan Alhamdulillaah tadilah yang harus menjadi fokus kita terutama dalam perbaikan dan peningkatan ibadah. perasaan euforia biasanya hanya di awal dan tidak bertahan lama dan berakhir kekecewaan.

begini teman, aku telah menyaksikan sendiri betapa jauh perbedaan hasil antara euforia dan rasa syukur kepada Allah. aku bersyukur kepada Allah Ta'ala bahwa sebelum sampai waktunya aku untuk melaksanakan pernikahan, aku diberi hikmah dan ilmu oleh Allah dengan diperlihatkannya perbedaan antara orang yang menjalani pernikahan dengan euforia dan dengan yang penuh rasa syukur.

entah kenapa teman-temanku yang di awal pernikahan mengalami euforia, tidak selang berapa lama dari pernikahannya, mereka mengalami guncangan, seakan mereka terkejut dengan apa yang dilewati dalam sebuah pernikahan. namun ini sangat berbeda dengan teman-teman yang pernikahannya di awal dilewati dengan penuh tawakal dan rasa syukur, sepertinya pernikahan itu menjadi keberkahan bagi mereka, kebahagiaan terpancar dari hati yang tenang dan wajah berseri-seri.

sungguh teman, ini adalah hikmah yang sangat menyentuh hatiku, ini adalah sebuah pelajaran dan persiapan bagiku dan calon suamiku untuk meniti jalan pernikahan yang penuh barokah, bagaimana kami harus menyikapi sebuah kenikmatan. bukankah pernikahan adalah kenikmatan yang sangat besar teman?

tidak mudah menjadi orang yang penuh rasa syukur, karena biasanya manusia apabila diberi kenikmatan mereka cenderung pada keadaan euforia dan melupakan bagaimana mereka harus senantiasa bersyukur kepada Allah dengan perbaikan dan peningkatan ibadah mereka. kebanyakan manusia ketika diberi kenikmatan mereka merasa bahwa mereka akan dalam keadaan seperti itu selamanya padahal siapalah yang tau hari esok melainkan Rabb semesta alam Allah 'azza wa jalla.

banyak manusia ketika diberi kenikmatan merasa euforia di awal dan merasa terkejut ketika dalam perjalanan ternyata ada cobaan dan konsekuensi di dalam kenikmatan itu. belum lagi tanggung jawab dalam mendapatkan sebuah kenikmatan yaitu senantiasa bersyukur kepada Allah Ta'ala.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam adalah teladan terbaik dalam bersyukur kepada Allah. lihatlah bagaimana Rasulullah beribadah kepada Allah untuk menunjukkan rasa syukur beliau kepada Allah akan semua kenikmatan yang telah diberikan Allah kepadanya.

Al-Mughirah menuturkan bahwa Nabi SAW sholat malam sampai pecah-pecah kedua tumitnya, ketika hal ini ditanyakan kepada Beliau, dijawab bahwa "bukankah aku ini seorang hamba yang banyak bersyukur ?" ( HR. Bukhori)

itulah kenapa sebabnya orang yang bersyukur kepada Allah adalah orang yang tenang hatinya karena hati yang bersyukur adalah hati yang terikat kepada Allah. itulah juga sebabnya kenapa ada perbedaan yang mencolok antara euforia dan rasa syukur.

maka teman, mulai hari ini, dalam keadaan apapun, diberi kenikmatan apapun kita harus membiasakan hati kita untuk bersyukur kepada Allah bukan hanya sekedar euforia yang membawa kita pada kekecewaan. dan teman, tunjukkanlah rasa syukur tadi dengan perbaikan dan peningkatan ibadah kita kepada Allah, semampu kita.

sungguh,,,nasehat ini benar-benar untuk diriku yang masih jauh dari kebaikan,,,

6 komentar:

Abu Ishaq Balikpapan Januari 31, 2012  

bismillahirahmanirrahim, assalamualaikum , boleh numpang baca2 artikelnya yha ukh,afwan.

wulan prasetyati Februari 01, 2012  

wa'alaykumussalaam warrahmatullaah,,,iya akh,,silahkan,,boleh,,,jazakallahu khairan :)

Suwito Juli 03, 2012  

benar sekali kawan... segalas sesuatu yang berlebihan akan membawa kita semakin jauh... kadang saya sendiri sadar, saat pesta dan senang - senang, kami seakan tak ingat lagi penderitaan, kematian, apalagi syukur kepada Allah.. kadang - kadang nurani berbisik.."hanya untuk inikah hidup ini".. sehingga menimbulkan perenenungan - perenungan, yang meskipun seringkali saya tak kuasa menyadarkan diri...

wulan prasetyati Juli 09, 2012  

iya akhi suwito,,kadang saya juga masih suka lupa,,namun itulah tabiat manusia. tapi Allah mecintai hambaNya yang apabila sedang lupa kemudian ingat kepada Allah, segera beristighfar dan berusaha menyucikan jiwanya kembali.

berusahalah,qt sama2 berusaha ya :)

Anonim,  Mei 14, 2013  

Kak sholat syukur itu seperti apa ?

wulan prasetyati Mei 19, 2013  

sholat syukur? ato sujud syukur?
kalo sholat syukur sendiri itu ga ada dalam sunnah nabi tapi semisal kita mendapat suatu nikmat dan melakukan sujud syukur itu diperbolehkan karena ada tuntunannya :)

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP