19 Agustus 2010

Sebuah pergeseran di bulan Ramadhan


Dari dulu setiap menjelang detik-detik memasuki bulan Ramadhan, hatiku selalu merasa campur aduk, antara senang, bahagia, tidak sabar untuk segera puasa namun juga rasa takut kepada Allah bila ternyata ajal datang sebelum bulan ramadhan tiba. bila adzan maghrib yang menandakan telah masuk malam pertama bulan ramadhan, hatiku bahagia begitu membuncah, alhamdulillaah telah masuk bulan penuh berkah ini.

tapi, ada yang berbeda di bulan ramadhan kali ini, ketika tarawih pertama dilaksanakan, jalan di area perumahan tempat aku kos sepi sekali, hanya aku dan kedua temanku serta ibu kos yang terlihat menelusuri jalan menuju masjid, ada apa ini gumamku, kenapa sepi sekali tidak ada tanda-tanda orang rame-rame keluar dari rumah mereka untuk melaksanakan tarawih. rupanya ketika tiba di masjid, aku lebih terkaget-kaget lagi masjidnya sepi, jamaah laki-laki dan wanita masing-masing hanya satu shaf saja.

pulang dari masjid, aku berfikir kenapa semakin ke sini, manusia menganggap kedatangan bulan suci ramadhan biasa-biasa saja, seolah-olah bulan ini sama dengan bulan-bulan lainnya. hari kedua, ketiga dan seterusnya hingga hari ini jumlah jamaah tidak juga bertambah, padahal setauku kompleks perumahan kosku sebagian besar adalah muslim dan yang jelas berpenghuni.

selain itu yang membuat aku heran adalah di bulan ramadhan ternyata cukup banyak rumah makan yang terang-terangan buka bahkan aku bisa melihat pengunjungnya cukup banyak di setiap rumah makan, aku sih paham bahwa di jogja tidak hanya berisi orang-orang muslim, tapi apakah tidak bisa ketika di siang hari rumah makan itu meskipun tetap buka namun tidak terang-terangan mempertontonkan orang-orang yang asyik makan dan minum belum ditambah orang-orang itu sambil tertawa dan bersenda gurau.sungguh mengherankan hal ini terjadi di bulan ramadhan. tak ada penghormatan sama sekali terhadap orang-orang yang sedang berpuasa dan penghormatan terhadap bulan ramadhan itu sendiri.

belum lagi tontonan menjelang berbuka puasa, pasangan-pasangan yang mempertontonkan maksiat di jalanan, berpacaran tanpa malu sedikitpun kepada Allah, bahkan ada yang makan dan minum dipinggir jalan tanpa rasa segan dan rasa malu. benar-benar membuatku terheran-heran.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,"Berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, dan berapa banyak orang yang mendirikan ibadah di malam hari, tapi hanya mendapatkan begadang saja."  (HR. Ahmad)

bahkan waktu untuk menyambut waktu berbuka pun digunakan dengan kegiatan yang sia-sia, istilahnya "ngabuburit" aduh, denger istilahnya aja dah ga enak, tabu, malu, bisa-bisanya mereka menghabiskan waktu menjelang maghrib dengan ngeband sampai-sampai ketika adzan berkumandang pun mereka tetap nyanyi dan joget-joget, bukannya segera ke masjid untuk sholat malah duduk-duduk nongkrong di pinggir jalan bahkan hingga adzan 'isya pun tetap saja mereka tak beranjak. na'udzhubillahiminzalik. sungguh perbuatan yang buruk.

ah..jaman memang telah berubah teman, ada sebuah pergeseran yang di bulan ramadhan, mungkin ini termasuk tanda-tanda kiamat semakin dekat, banyak manusia yang terlena dengan urusan dunia dibandingkan urusan akhiratnya, bahkan dia bodoh untuk urusan akhiratnya.

tapi bagiku bulan ramadhan tetap adalah bulan mulia yang penuh keberkahan, yang selalu kurindukan sepanjang tahun kedatangannya, bulan yang di mana aku mendapatkan hidayah dari Allah untuk menutup aurat dengan berjilbab, bulan di mana akhirnya aku memulai untuk melebarkan jilbab dan memakai gamis atau pakaian panjang dan lebar.

dan bulan ramadhan kali ini adalah bulan yang ramadhan yang berbeda bagiku, memang telah datang jamannya ketika seseorang beristiqomah meneguhkan iman dan agamanya seperti menggenggam bara api yang panas. tidak mudah memang bertakwa dengan sungguh-sungguh kepada Allah ketika di sekitar kita hidup orang-orang yang cinta terhadap dunia, orang-orang yang lalai terhadap zikir kepada Allah. semua itu sungguh tidak mudah, namun kekuatan dan kemudahan dari Allah lah yang tetap membuatku semangat dan sabar dalam ketaatan kepada Allah.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,”Akan berlaku di akhir zaman orang yang mempertahankan agamanya seperti menggenggam bara api.” (Riwayat Tirmizi)

dan di bulan ramadhan kali ini aku semakin mengerti, bahwa tujuan hidupku tiada lain adalah Allah 'azza wa jalla, bahwa takwa itu adalah sabar dan ikhlas dalam beribadah, bahwa beribadah membutuhkan ketulusan hati, bahwa takwa itu memberikan rasa tenang dan aman di hati, bahwa takwa itu mengikat hatiku kepada Rabbku Allah.

dan sungguh aku merindukan perjumpaan dengan Rabbku......

Read more...

06 Agustus 2010

fa idzaa 'azamta fatawakkal 'alallaahi

"Tak ada yang lebih indah bagi laki-laki dan wanita yang sedang saling jatuh cinta namun takut kepada Allah untuk bermaksiat, yang penuh ketaatan kepada Allah, yang menjaga diri dan kehormatan karena Allah dan yang menahan diri dari mengikuti hawa nafsu karena Allah selain Mahligai pernikahan"


Ya akhi...terima kasih karena kau bersabar untuk menungguku saat ini. Hanya Allah yang maha tahu betapa hati kita berdua sangat merindukan sebuah mahligai penuh keberkahan yaitu mahligai pernikahan.

terima kasih karena kau mau mengerti dengan syarat dari kedua orangtuaku terhadapku yang hingga kini sedang kuperjuangkan untuk cepat terlaksana, kepada Allah ku berharap syarat itu cepat kupenuhi.

terima kasih karena belas kasihmu kepada kedua orangtuaku yang telah tua, atas pengertian dan kesabaranmu terhadap permintaan kedua orangtuaku yang telah lemah.

Ya akhi...bahkan jarak yang jauh yang memisahkan kita, tak lantas membuat kesetiaanmu untuk menungguku luntur begitu saja, kau bahkan lebih menjaga hatimu lebih dari aku menjaga hatiku sendiri.

Ya akhi, namun ku ingin kau percaya bahwa aku adalah wanita setia, semua ku lakukan karena Allah, karena ingin mengharap ridho Allah.
Ya akhi, setiap malam kupanjatkan do'a penuh harap hanya kepada Allah untuk hubungan ini.

Ya Rabbku.....berikanlah aku pendamping hidup yang soleh
agar kami berdua lebih banyak ingat kepadaMu
dan lebih banyak bertasbih kepadaMu
sesungguhnya Engkau maha mengawasi segala sesuatu

Ya akhi...betapa indah dan tenang hari-hari penantian yang kita jalani, karena kita letakkan semua harapan kita hanya kepada Allah 'azza wa jalla, Rabb yang memegang kendali langit dan bumi. Ya kita letakkan harapan itu secara penuh ikhlas dan berserah diri hanya pada Allah semata.

Kau dan aku tau, sangat tau, tak satupun mahkluk yang bisa menjadi tempat pengharapan, bahkan kita tidak bisa menentukan takdir di masa depan, Allah lah pemegang segala keputusan.

Ya Akhi...maafkan aku yang tiada punya daya sedikitpun selain kekuatan dari Allah, karena sebab kau masih menungguku maka semua ini menjadi terasa lama.
maafkan aku ya akhi....

Ku pilih engkau sebab kesolihanmu, sebab wajahmu yang teduh dan bercahaya, sebab akhlakmu yang indah
sebab kau yang pemalu, tidak banyak bicara dan selalu bersikap sederhana 

Ya akhi...seandainya detik ini ku bisa menemuimu di seberang sana maka akan segera kulakukan namun kau telah paham bahwa masih ada amanah yang harus aku selesaikan disamping berusaha memenuhi syarat yang diajukan kedua orangtuaku.

Ya akhi...namun kita berdua tetap tidak akan pernah tau nama siapakah yang telah tertulis di dalam Lauh Mahfuzh sebagai pendamping hidup kita, hingga kelak saatnya tiba Allah akan memperlihatkan ke kita keputusan dan takdir yang telah Dia tetapkan.

namun satu hal yang akan selalu kupegang dalam hidupku:

fa idzaa 'azamta fatawakkal 'alallaahi
Dan apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah
(Ali 'imran 159)

26 Sya'ban 1431 H
untukmu
dariku
di bumi Allah, di bulan sya'ban yang penuh keberkahan

Read more...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP