27 Juli 2010

Betapa mengagumkan kita ini

“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkara adalah kebaikan baginya. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika mendapatkan kelapangan ia bersyukur maka yg demikian itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kemudaratan/kesusahan ia bersabar maka yg demikian itu baik baginya.”(HR. Muslim)

Ya begitulah Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam telah bersabda. Kabar gembira ini tersampaikan kepada kita lewat sahabat beliau yg mulia Shuhaib Ar-Rumi radhiyallahu ‘anhu.

betapa mengagumkan kita ini bila kita menjadi seorang mukmin, benar-benar menjadi seorang mukmin yang ikhlas. semua perkara atau kejadian bisa menjadi kebaikan bagi kita. apabila seorang mukmin ditimpa ujian atau musibah maka ia akan bersabar, mengharap Allah ridho akan kesabarannya dan memberi ganjaran berupa pahala bagi kesabarannya kemudian mengharap Allah menggantinya dengan yang lebih baik. dan bahkan orang-orang yang bersabar dijanjikan surga oleh Allah.

namun, bila ia diberi kenikmatan oleh Allah maka seorang mukmin akan bersyukur, semakin giat ia beribadah kepada Allah karena rasa syukurnya. tidak ada perasaan sombong dan bakhil dalam dirinya. ia akan menjadi pribadi yang tawadhu'(rendah hati) di mana ia merasa bahwa apapun kenikmatan yang ia dapatkan semua adalah kemurahan dari Ar Rahman dan ia sadar bahwa kenikmatan itu bukanlah miliknya tetapi milik Allah sang maha kaya, Tuhan langit dan bumi. sehingga ia menjadi pribadi yang senang bersedekah untuk mengharap keridhoan Allah. dan itu semua akan menjadi kebaikan baginya. subhanallah.

sungguh berbeda dengan mereka yang bukan mukmin. seseorang bisa saja mengaku seorang muslim, akan tetapi belum tentu dia seorang mukmin. lihatlah perangai orang-orang yang bukan mukmin, apabila diberi ujian maka ia akan mengeluh, berputus asa dan bahkan berprasangka buruk yang amat buruk kepada Allah. bahkan ia tidak segan-segan untuk bermaksiat ketika dalam keadaan sedang tertimpa musibah karena tidak ada rasa takut akan azab yang akan menimpa dirinya.

"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata, "Tuhanku menghinakanku". (QS. 89:15-16)

begitu juga apabila seseorang yang bukan mukmin diberi kenikmatan oleh Allah maka ia akan menjadi sombong dan bakhil. merasa takabur bahwa apa yang ia dapatkan bukanlah dari Allah tetapi ia merasa itu dari hasil usahanya sendiri.selain itu ia akan menjadi manusia yang suka pamer sana sini, mencintai dunia berlebihan bahkan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah ia miiliki dan selain itu ia bakhil, pelit untuk sekedar menyedekahkan hartanya di jalan Allah dan semua ini akan menjadi keburukan baginya. Naudzhubillahiminzalik.

maka betapa beruntungnya kita ini, bila kita tidak hanya menjadi seorang muslim namun menjadi seorang mukmin di hadapan Allah 'azza wa jalla.

ya betapa mengagumkannya kita yang telah menjadi seorang mukmin karena seluruh perkara dalam kehidupan kita adalah perkara yang mengagumkan dan menjadi kebaikan bagi kita.

Alhamdulillah 'ala kulli haal, segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan.

Read more...

21 Juli 2010

Allah yang akan memberi ganti


Ummu Salamah bersedih hati, suaminya tercinta sekaligus sahabat terbaik Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia, beliau pun berkata, aduhai..siapakah lelaki yang lebih baik dari Abu Salamah? maka beliaupun berdo'a dengan do'a yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau tertimpa musibah yang sangat memilukan hatinya yaitu kehilangan suami tercintanya.

 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un. Allahumma'jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.(HR. Muslim no. 918)

seringnya ummu salamah berdo'a dengan  do'a sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam perintahkan padanya, akhirnya do'a beliau dikabulkan oleh Allah 'azza wa jalla, ya beliau memang diberi ganti suami yang lebih baik yaitu Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau akhirnya menjadi istri kekasih Allah 'azza wa jalla.

Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do'a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

ya kita pasti akan diuji oleh Allah dengan berbagai ujian termasuk musibah yang kita alami, namun disanalah keimanan kita di uji. bila kita sabar dan ikhlas, maka yakinlah Allah akan memberi pahala atas kesabaran kita dan memberi ganti yang lebih baik.

Allah tidak akan membiarkan kita mengaku-ngaku telah beriman, mengaku-ngaku mencintaiNya namun Allah akan menguji kebenaran iman kita tadi.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"(Al 'Ankabuut:2) 

"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta"(Al 'Ankabuut:2)

maka ketika musibah atau ujian menimpa, maka dapat diketahuilah bagaimana iman manusia itu apakah benar ataukah dusta. betapa banyak manusia yang tidak sabar dan tidak yakin bahwa Allah akan memberi pahala dan mengganti dengan yang lebih baik terhadap musibah yang dia alami kemudian menjadikannya manusia dengan iman dusta yang rela menggadaikan agama demi mendapatkan dunia.bahkan dia tak merasa takut sedikitpun kepada Allah atas perbuatannya itu. dan dia lupa dulu ketika dia mendapatkan nikmat di dunia dia begitu lantang berdakwah sana sini, menasehati orang dengan ilmu. 

namun kenyataannya, ketika Allah mengujinya dengan kekurangan, tanpa ragu dan takut dia menggadaikan agama dan akidahnya demi harta yang tidak berkah dan demi puji-pujian manusia kepadanya.

ya, ummu salamah memang tegar, hatinya teguh pada Agama Allah, ketika beliau mendapat musibah, tak pernah putus asa beliau berdo'a dengan penuh keyakinan kepada Allah, hingga akhirnya pertolongan Allah datang dan Allah mengabulkan do'anya. ya, tidak tanggung-tanggung, Allah menjadikannya istri manusia terbaik sepanjang jaman dan sekaligus kekasihNya, Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam.

sungguh janji Allah adalah benar, maka bertakwalah hanya kepada Allah dan yakinlah musibah apapun yang menimpa kita, itu pertanda Allah hendak memberi ganti dengan yang lebih baik dan berdo'alah dengan do'a yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam seperti yang ummu salamah lakukan.

"Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (Al 'Ankabuut:7)

Read more...

05 Juli 2010

Air mata itu akan menjadi saksi


hari itu sore menjelang maghrib, seorang teman kantorku memintaku untuk datang ke rumahnya, meminta untuk diajarkan membaca Al Qur'an, maka sehabis sholat maghrib dengan semangat aku berangkat ke rumahnya, terbayang dibenakku disepanjang jalan menuju rumahnya bekal amal yang tak kan pernah putus hingga di alam kubur yaitu salah satunya mengajarkan orang lain membaca Al Qur'an ikhlas hanya mengharap ridho Allah semata.

maha besar Allah yang dengan lewat temanku ini maka dibuka satu ilmu untukku yaitu ilmu ikhlas. hampir satu jam temanku ini bercerita bagaimana dia dan suaminya tidak putus asa mengharap pertolongan Allah selama 9 tahun mengharap hadirnya seorang anak, yang kini telah berusia 3 tahun itu. ya janganlah berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.

aku terhenyak,mataku berbinar-binar, maka sungguh Allah selalu bersamaku. teringatku beberapa hari yang lalu, sehabis sholat 'isya aku mengadu begitu banyak hal kepada Allah, dan malam itu aku seakan ditegur oleh Allah lewat cerita temanku ini. ya, ikhlas, mungkin dititik kelelahan kita menjalani hidup lengkap dengan ujiannya, kakhilafan kita muncul, rasa ikhlas mulai kabur berganti dengan noda-noda prasangka buruk kepada Allah. 

pulang dari tempat temanku, aku langsung mengunci kamar, menangis sejadi-jadinya, jilbabku basah dengan airmataku, aku menangis, takut kepada Allah, sangat takut, menangis karena tidak menyangka begitu cepat Allah menolong jiwaku untuk tidak berlarut dalam kefuturan. selalu ada jalan dari Allah untuk mengingatkanku bahwa sesungguhnya Dia selalu ada bersamaku, dia tak pernah melepas pertolongannya untukku.Rabbku..Dia sungguh menyanyangiku, mencintaiku, aku bisa merasakan itu sedalam hatiku.

"ya ukhti teguhkanlah hatimu di atas agama Allah, agama yang lurus, agama yang diridhoi" begitulah hatiku berkata kepada diriku sendiri, maka tangisanku semakin menjadi, air mataku terus mengalir seakan tak mau berhenti karena rasa bersalah yang begitu mendalam terhadap semua prasangka yang hatiku ini tanyakan kepada Allah. Ya Rabb..maafkanlah aku, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri namun Engkau tak pernah menjauhiku bahkan Engkau selalu menolongku dalam setiap keadaan.

wahai air mataku, semoga Engkau kelak menjadi saksi di akhirat bahwa telah terjadi penyesalan yang begitu mendalam atas kezhalimanku terhadap diriku sendiri, bahwa engkau pernah mengalir di kedua mataku ini karena takut kepada Allah.

Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa ada dua tetesan (qatrataani) yang dibanggakan dan kelak akan menjadi saksi di Hari Pengadilan, yaitu tetesan darah syuhada yang wafat karena menegakkan agama Allah dan tetesan air mata karena bertobat.

Read more...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP