18 Mei 2010

Hanya sebatas di Dunia

Daun-daun tak kuasa menahan takdir berguguran satu persatu karena hembusan angin yang disertai hujan sepanjang sore ini. tak ada yang abadi, semua akan lepas, apapun yang kita miliki di dunia ini semua akan lepas ketika kelak kita mati. seperti daun-daun yang berguguran yang lepas dari dahannya. tak ada yang bisa menahan daun itu untuk tetap pada tempatnya bila Allah telah menetapkan daun-daun itu gugur dari dahan yang selama ini menjadi naungannya.

silahkan menyibukkan dirimu untuk menumpuk harta di dunia ini, bahkan ketika kamu sudah tidak perduli lagi dengan cara mendapatkannya apakah dengan cara yang halal ataukah cara yang haram, silahkan, tumpuklah sesuka hatimu, pamerkanlah ke orang-orang sesuka hatimu, gunakanlah untuk memenuhi seabrek keinginan hawa nafsumu dengan harta itu, silahkan, namun di suatu saat yang telah Allah tetapkan kamu pasti akan berpisah dengan semua itu, lepas, dan tak ada satupun makhluk yang mampu menahannya.

"Akan tiba suatu saat di mana seorang laki-laki tidak peduli lagi tentang bagaimana caranya dia memperoleh sesuatu, entah itu dengan cara halal ataukah haram". (H.r. Bukhari)

dan semua ini hanya sebatas di dunia, hanya di dunia, kelak di akhirat semua perbuatan akan dihisap, akan diminta pertanggung jawabannya. dari mana kamu mendapatkan hartamu, dengan cara apa dan dipergunakan untuk apa. dan harta yang kau tumpuk tadi tidak akan bisa menyelamatkanmu sama sekali. maka sekali lagi, silahkan kau tutup kupingmu dari nasehat orang-orang soleh dan terus menerus menyibukkan diri untuk melakukan hal yang sia-sia, silahkan, namun ingat itu hanya sebatas di dunia saja.

"Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan." (Al-Anbiya`: 35)

mati, ya mati, ingat itu kita akan mati, entah kapan, kematian sangatlah dekat dengan kita. dan apapun yang kita kumpulkan di dunia ini, semua tidak akan kita bawa mati, bahkan tidak berguna untuk menyelamatkan kita dari  kematian yang bahkan lebih dekat dari urat leher kita. 

maka, hari ini aku katakan padamu, silahkan kamu memamerkan semua kemaksiatanmu, hartamu yang kamu dapat dari jalan haram, sibuk mencari popularitas untuk mendapatkan sanjungan dan pujian orang lain. dan kamu sangat bangga dengannya. silahkan lakukan semua itu sesuka hatimu. namun ku katakan padamu satu hal "itu hanya sebatas di dunia" saja.

Read more...

04 Mei 2010

hujan bagiku

Beragam tanggapan manusia ketika hujan turun, ada yang bilang sial, astaga, menyebalkan atau ada yang bersyukur karena masih bisa melihat hujan turun kembali. Rasulullah telah mengajarkan kita sebuah do’a ketika hujan turun, "Bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam jika melihat hujan, maka beliau berucap : 'Ya Allah, jadikanlah ia hujan yang bermanfaat"

aku sangat mencintai turunnya hujan. Hujan sebagai pengingat masa-masa indah yang dulu pernah aku lalui ketika kecil atau mulai beranjak remaja. Sekedar menjadi pengingat dulu waktu aku masih smp, bila hujan tiba, papa, mama, aku dan dua adikku selalu duduk di teras  rumah, tempat favorit kami untuk menikmati turunnya hujan sambil bercerita apa saja dan papaku tentunya selalu bercerita hal-hal lucu yang dialaminya entah tentang masa kecilnya, masa remajanya hingga kejadian lucu di kantor beliau bekerja. Dan mamaku, beliau pasti membuat  makanan dan selalu makanan yang sama untuk disantap bersama di teras rumah bila hujan tiba. Makanan itu tiada lain adalah tahu isi. Oh iya dengan minuman teh hangat tentunya. Sungguh kenangan yang indah. Dan semakin deras hujan turun, semakin dalam ingatanku tentang masa-masa indah itu.

Dan kini, setelah aku dan kedua adikku beranjak dewasa, dan kami bertiga memutuskan merantau dari pulau sumatera menuju pulau jawa untuk menimba ilmu berharap kelak dari ilmu itu kami bisa menjadi manusia yang bermutu yang kemudian ketika balik dari perantauan kami telah menjadi perantau yang sukses dan membanggakan kedua orang tua kami. Maka semua kesulitan, kepayahan, rasa rindu yang teramat dalam karena jauh dari orang tua akan terbayar sudah. Itulah cita-cita kami.

dan malam tadi hujan turun sangat deras, aku membuka kedua jendela kamarku lebar-lebar, menikmati suara hujan dan percikan-percikannya pada kaca jendela kamarku. kemudian aku menangis, entahlah aku rindu sekali pada kedua orang tuaku yang jauh di sumatera sana, yang sudah tua dan sering sakit-sakitan. sementara anak-anaknya berada di perantauan dan hingga saat ini aku menyadari banyak hal yang belum bisa aku berikan pada keduanya. tiba-tiba perasaan belum siap kehilangan mereka dan perasaan bersalah belum bisa  sepenuhnya membahagiakan mereka serta belum bisa menjaga mereka di saat tua mendera hatiku, menyesakkan dada, membuat tangisku semakin menjadi, Ya Allah kasihanilah ke dua orang tuaku.........

dan hujan akan selalu setia menemaniku untuk bernostalgia, mengenang masa-masa dulu saat kami sekeluarga masih berkumpul bersama, melewati setiap detik waktu bersama dengan masa sulit dan masa lapang yang datang dan pergi silih berganti. maka semua itu membuat aku mengerti arti sebuah keutuhan sebuah keluarga dan mengerti mengapa semua itu tidak akan pernah bisa tergantikan. dan aku juga mengerti  arti kebersamaan dan bersatu dalam melewati segala bentuk ujian hidup. dan orang tuaku telah berhasil mengajarkanku, membuatku paham bagaimana kelak ketika aku telah mempunyai keluarga sendiri aku harus bisa melewati semua hal, ujian apapun bersama keluarga baruku kelak.

Ya Allah..Ampunilah dosa dan kesalahan kedua orang tuaku dan aku titipkan mereka kepadaMu, jagalah mereka Ya Rabb..sesungguhnya Engkau sebaik-baik Penjaga. Allahumma amiin Ya Rabbal'alamiin...

Read more...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP