28 April 2010

berkah rasa syukur

pagi ini aku jalani dengan perasaan yang berbeda meski rutinitas ku sehari-hari hampir selalu sama namun hal itu terkadang membuat aku jenuh dan terlena dengan kejenuhan itu hingga lupa dengan namanya rasa syukur, syukur akan pekerjaan yang telah Allah berikan padaku hingga melalui pekerjaan ini aku bisa mencukupi kebutuhan sehari-hariku, membantu kebutuhan kuliah adikku yang bungsu dan bisa bersedekah sekedar untuk mengumpulkan poin-poin di akhirat kelak.

namun pagi ini semua kejenuhan itu berubah menjadi rasa syukur yang teramat dalam. sebuah pertemuan dengan seseorang yang telah diatur oleh Allah untuk menggugah rasa syukurku, mengingatkanku bahwa Allah lah yang telah mencukupi dan memelihara aku selama ini.

aku bertemu dengan seorang teman lama, teman yang dulu aku kenal sebagai seseorang yang begitu taat beragama, seseorang yang sangat menjaga pandangan dan kehormatannya, seseorang yang berasal dari keluarga yang sedikit kekurangan hingga dia harus banting tulang hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. namun setelah sekian lama waktu berlalu dan kita dipertemukan kembali aku melihat dia yang begitu jauh dari ketaatan kepada Allah, lisannya yang begitu buruk, kemewahan yang tiba-tiba dia dapat namun menjadikan dia begitu congkak dengan gaya seolah-olah dia adalah orang yang paling kaya di dunia. suara adzan yang tidak menggetarkan hatinya lagi tidak seperti dulu dia langsung mengambil wudhu katika adzan berkumandang. dan saat ini ketika adzan berkumandang, dia bahkan tidak perduli seolah telinganya tersumbat.

ah rupanya, dia tidak kuat dengan kekurangan yang selama ini dia jalani, dia rupanya merasa iri melihat manusia-manusia yang bergelimang harta, maka dia lepas kehormatan dan aqidahnya, diapun mencari harta dengan jalan haram dan dalam waktu yang begitu singkat dia mendapatkan kemewahan yang dia inginkan. dan dengan seketika dia pamerkan ke semua orang, entah lewat lisannya, lewat fbnya, dia hanya ingin semua orang tau bahwa dia tidak miskin lagi seperti dulu.

bahkan ketika aku mencoba mengingatkannya dengan beberapa ayat suci Al Qur'an, raut mukanya berubah, dia marah tak suka mendengar ayat suci Al Qur'an tadi. pada saat itu perasaanku berampur aduk antara marah, kesal, kasihan, hampir saja aku mengucapkan kata-kata yang mengandung kemarahan seandainya aku tidak banyak beristighfar di dalam hati. dan alhamdulillaah kemarahanku redam, aku takut kepada Allah untuk melampiaskan perasaan amarah dan kecewaku padanya.

aku sudah bersyukur..aku sudah bersabar... begitulah yang dia ucapkan terus menerus dengan nada sedikit teriak. aku diam, mengambil nafas dan berfikir mana mungkin ada orang yang bersyukur dan bersabar tapi mencari rejeki dengan menjual kehormatan, itu sih orang putus asa namanya.

“Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (Q.s. Ibrahim: 7)

jadi ingat kata ustdaz tempat biasa aku mengaji, bahwa rasa syukur yang tulus itu ada berkahnya, yaitu orang yang benar-benar bersyukur adalah orang yang mendapatkan berkah dari rasa syukurnya tadi dengan Allah melapangkan dadanya meski dia dalam keadaan sempit sekalipun. dan ketika dia dalam keadaan lapang dia bersikap tawadhu' (rendah hati) tidak pamer sana sini, tetapi dia merendah dihadapan Allah dan sadar bahwa semua itu adalah karunia Allah.

syukur yang penuh berkah itu membuat seseorang senantiasa merasa cukup dengan apa yang ada dan dia tidak pernah memikirkan apa yang dia belum punya serta membandingkan apa yang sudah dia miliki dengan kepunyaan orang lain. namun dia bersyukur dengan apa yang dia punya sekecil apapun. dan dengan berkah itulah Allah merahmatinya hingga Allah cukupkan kebutuhannya dan Allah pelihara imannya.

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.s. an-Nahl: 18).

Ya Rabb..terima kasih atas semua karuniaMu yang begitu banyak, segala puji bagi Engkau Ya Allah, Tuhan langit dan bumi, Engkaulah pelindungku dunia dan akhirat.

Ya Allah maafkanlah aku, ampunilah aku, aku telah banyak menzhalimi diriku sendiri,  berilah aku kasih sayangMu, sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang.Allahumma amiin Ya Rabbal'alamiin...

Read more...

15 April 2010

jangan pernah kau sombong di atas bumi Allah

di copy dari allahmahabesar.wordpress.com

pernah sebel liat orang sombong, suka pamer harta kekayaan, ga bisa dinasehatin seolah telinganya buta, seolah-olah hartanya bukan dari Allah tapi dari hasil jerih payahnya tanpa pertolongan Allah atau orang yang suka merendahkan orang lain? PERLIHATKAN kepada mereka gambar-gambar di bawah ini.

Bumi tidak lebih kecil dari debu yang berterbangan, perhatikan gambar-gambar  perbandingan besar bumi dan planet-planet lainnya di alam semesta.

Perbandingan besar bumi dan planet-planet lain. Tampak betapa kerdilnya bumi dibandingkan dengan raksasa Jupiter.

Perbandingan besar planet dan matahari. Sang planet raksasa Jupiter ternyata hanyalah kelereng dibandingkan bola basket Matahari.

Perbandingan besar Matahari dengan bintang-bintang lain. Sirius adalah salah satu bintang paling terang di langit malam.

Antares mempunyai diameter 700 kali dari Matahari. Ia merupakan salah satu dari 4 bintang terand di rasi Scorpio.

Ya Allah..Ya Rabb.. Ya Tuhan kami..betapa kecilnya diri kami bahkan bumi yang kami tempati tidak lebih kecil dari debu yang berterbangan.

pantaskah kami sombong di atas bumi MU Ya Allah....sungguh tidak pantas..
maafkan kami Ya Allah...Rahmatilah kami....

dan sekarang, masih beranikah kita berjalan sombong dan penuh congkak di atas bumi Allah???

Read more...

07 April 2010

Selevel (Kebenaran Surat An Nur Ayat 26)

'Aisyah istri Rasulullah yang terkena fitnah perselingkuhan tak berhenti menangis dalam menunggu pertolongan dari Allah. sebuah kejadian yang ceritanya diabadikan di dalam Al Qur'an sebagai bentuk pertolongan dari Allah 'Azza wa jalla atas dirinya. kala itu dalam suatu perjalanan kembali dari ekspedisi penaklukan Bani Musthaliq, ‘Aisyah terpisah tanpa sengaja dari rombongan karena mencari kalungnya yang hilang dan kemudian diantarkan pulang oleh Shafwan yang juga tertinggal dari rombongan karena ada suatu keperluan. Kemudian ‘Aisyah naik ke untanya dan dikawal oleh Shafwan menyusul rombongan Rasullullah SAW dan para shahabat, akan tetapi rombongan tidak tersusul dan akhirnya mereka sampai di Madinah.

Peristiwa ini akhirnya menjadi fitnah dikalangan umat muslim kala itu karena terhasut oleh isu dari golongan Yahudi dan munafik; jika telah terjadi apa-apa antara ‘Aisyah dan Shafwan. Masalah menjadi sangat pelik karena sempat terjadi perpecahan diantara kaum muslimin yang pro dan kontra atas isu tersebut. Sikap Rasulullah juga berubah terhadap ‘Aisyah, beliau menyuruh ‘Aisyah untuk segera bertaubat. Sementara ‘Aisyah tidak mau bertaubat karena tidak pernah melakukan dosa yang dituduhkan kepadanya, ia hanya menangis dan berdoa kepada Allah agar menunjukkan yang sebenarnya terjadi.

Kemudian Allah menurunkan surat An Nur Ayat 26 sebagai bentuk pertolongan dari Allah dan sebagai jawaban atas do'a 'Aisyah.

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”  

dalam ayat ini Allah hendak menunjukkan sebuah kebenaran bahwa Rasulullah adalah manusia terbaik di muka bumi yang telah dijamin segala dosanya akan diampuni dan telah mendapat jaminan pasti masuk surga tentunya mendapat pasangan yang setara dengan beliau yaitu wanita terhormat dan mulia, maka Allah hendak meyakinkan Rasulullah bahwa karena beliau adalah manusia terbaik tentunya Allah memberikan istri yang terbaik pula bagi beliau.

dan inilah makna yang terkandung di dalam ayat ini, bahwa seseorang itu akan mendapatkan pasangan (jodoh) setara dengan levelnya, baik level agamanya, akhlaknya, pengetahuannya, bahkan keburukannya.

jadi ingat setahun yang lalu ketika menghadiri walimahan pernikahan temenku, pas lagi makan, temen yang duduk di sampingku tiba-tiba nyeletuk " eh si A beruntung ya dapat si B, solihah, baik, penurut, ga macem-macem, sederhana eh cantik pula. coba dulu waktu dia masih ugal-ugalan belum alim, kan pacarnya si C, jauh banget deh levelnya sama si B. benerya kalo jodoh kta tuh bakal selevel dengan kita"

terus aku tanya "gimana kamu sendiri sama suamimu? apa kamu merasa selevel sama suamimu?, temenku ini menjawab dengan cepat " ho oh, iya selevel wul, soalnya dosa-dosa dan maksiat yang aku lakukan, sering kali aku melihat suamiku juga mengerjakan hal yang sama, tanpa kami berdua sadari "

waw saat itu jelas aku tercenung, aku jadi ingat beberapa temanku pernah gagal menikah disebabkan "tidak selevel" sama calon suaminya. entah akhlaknya, entah agamanya, entah kecerdasannya, entah kekayaannya,  entah visi misi kehidupan, pokoknya alasannya ya ga sreg atau ga selevel sama dia. mungkin kalau berkaca dengan kejadian yang pernah aku alami, kegagalanku yang dulu juga karena aku dan si dia tidak selevel hehe.syukurlah setidaknya aku tau bahwa aku harus memperbaiki "level" untuk mendapatkan level yang aku inginkan :p

jadi ingat juga sepasang kekasih yang udah resign dari kantorku karena dibenci hampir semua karyawan kantor, dulu sepasang kekasih ini dikenal suka menghasut di kantor dan suka pamer hal-hal yang tidak penting untuk dipamerkan, dapat harta dikit aja wah pamernya udah kayak dapat sesuatu yang sangat besar. yang sangat mengherankanku waktu itu adalah mereka sepasang kekasih, sungguh luar biasa mereka saling bahu membahu dalam keburukan hehe :D akhirnya karena tidak tahan dikucilkan teman-teman kantor, mereka berdua pun resign tanpa ada salam perpisahan. sungguh akhir yang menyedihkan. MasyaAllah

yang sangat aku ingat dari peristiwa itu adalah asisten manajerku yang sering curhat padaku karena kesal pada mereka berdua dan pernah menjadi korban hasutan mereka. aku ingat dulu asisten manajerku ini sempat bilang " saya semakin yakin dengan kebenaran surat An Nur Ayat 26, karena saya lihat sepasang kekasih ini sangat selevel dan semoga mereka berjodoh "

do'a asisten manajerku ini terkabul rupanya, tidak berapa lama setelah mereka berdua resign, mereka melangsungkan pernikahannya. subhanallaah sungguh maha benar Allah dengan segala firmanNya.

kembali pada makna surat An Nur ayat 26, bahwa Allah menganjurkan kita untuk mencari pasangan yang selevel, dalam artian bila kita soleh / solehah jangan cari pasangan yang ahli maksiat, dan jangan bermimpi mendapat pasangan yang soleh / solehah kalo kita sendiri tidak pernah memperbaiki level kita. jadi apabila ingin mendapat yang selevel perbaiki kualitas level kita sebagaimana level pasangan yang kita inginkan.

lalu bagaimana dengan istri Nabi Luth dan Nabi Nuh yang istrinya durhaka kepada Allah atau Asiyah Binti Mazahim istri Fir'aun yang sombong? nah kalo soal ini, ada ayat yang menjelaskan bahwa bisa jadi pasangan (jodoh) kita adalah ujian bagi kita dan Allah menghendaki ini terjadi pada orang-orang yang dia kehendaki. sebagaimana Firman Allah dalam Surat At Tahrim Ayat 10 - 11

"Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)".
 
 "Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim".

nah, bagi yang belum mendapatkan pasangan hidup atau belum menemukan jodohnya, lebih baik saat ini berfikir dan berusaha menjadi level yang baik, level yang mulia di hadapan Allah 'Azza wa Jalla daripada sibuk menilai dan menimbang-nimbang seseorang yang kita inginkan. karena kalo diri kita levelnya udah tinggi dan baik di hadapan Allah, maka Allah akan memberi jodoh atau pasangan hidup yang ga bakal jauh dari level kita kecuali Allah berkehendak lain.

dalam lirih do'aku berbisik " Ya Rabb..bimbinglah aku untuk selevel dengan dia...,dia yang ada di hatiku saat ini"

Allahumma Amiin Ya Rabbal 'Alamiin...^^

Read more...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP