31 Maret 2010

Lagi, kebenaran Al Qur'an

di copy dari infounik.co.tv
Tenggelamnya Kapal Titanic, ada di dalam Al Qur'an?


Kejadian tenggelamnya kapal Titanic adalah sebuah catatan sejarah manusia yang akan terus melegenda. Hingga manusia juga melegendakannya dalam film Titanic. Kapal ini telah diklaim sebagai kapal yang tidak akan tenggelam. Akan tetapi ternyata sang pengatur alam semesta berkehendak lain hingga akhirnya menenggelamkan kapal ini beserta kesombongan manusia. 

Apakah kejadian ini ada di dalam Al-Quran? Ada beberapa ayat yang sepertinya berhubungan dan menggambarkan kisah kapal Titanic ini. Sebelumnya, cobalah Anda simak dulu cerita lengkap tentang Kapal RMS Titanic di wiki atau cerita Kapal RMS Titanic berbahasa Indonesia di wiki

Pada halaman itu dikisahkan juga detik-detik kejadian pada saat kapal Titanic itu menabrak gunung es terapung yang akhirnya mengakibatkan kapal Titanic tenggelam.

Berikut  dikutip pada saat artikel ini ditulis dari wiki berbahasa Indonesia:
Pada pukul 23:40 waktu setempat ketika berlayar di selatan Grand Banks di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat bongkahan gunung es yang besar tepat di depan kapal. Fleet membunyikan loceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon dek pengawal memberitahu, “Gunung es, tepat di depan!” Opsir Pertama Murdoch langsung mengarahkan kemudi ke sisi kiri dan mengurangi kecepatan, kemudian mundurkan mesin kapal.
Perhatikan cetak tebal yaitu menit yang menunjukkan waktu kapal tepat pada saat pengawas melihatbongkahan gunung es terapung.


Maka pada menit-menit berikutnya:
Tabrakan ternyata tidak dapat terelakkan, dan gunung es terapung tersebut bergesekan dengan bagian lambung kanan kapal, dan merobek badan kapal di empat bagian pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah kapal yang tertutup permukaan air sepanjang sekitar 91 m (300 kaki). Pintu kedap air baru berhasil menutup rapat saat air sudah keburu memasuki lima bagian kedap air pertama, lebih satu bagian dari apa yang dapat ditahan Titanic agar tidak tenggelam. Berat lima bagian kedap air yang dimasuki air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding kedap air, kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan guncangan hantaman itu, sesampainya ke dek pengawal dan memerintahkan berhenti sepenuhnya. Setelah pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas Andrews, sadar bahwa Titanic akan tenggelam, dan setelah tengah malam pada 15 April, perahu penyelamat untuk disiapkan dan panggilan darurat diberitahukan.
Pada menit-menit berikutnya itulah yaitu saat tertabraknya Kapal RMS Titanic dengan gunung es terapung hingga mengakibatkan kapal Titanic tenggelam dan kematian lebih dari 1500 orang. Hal inilah yang sepertinya digambarkan dalam Al-Quran:

QS. Yaasiin (36) : 41-44
41. Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan,
42. dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu.
43. Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
44. Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.


Kapal ini digambarkan penuh muatan mungkin seperti kapalnya Nabi Nuh A.S.

Untuk Kapal Titanic, Allah SWT ternyata berkehendak, “Kami tenggelamkan mereka”, maka tenggelamlah kapal Titanic beserta sebagian besar penumpangnya. Tetapi Allah juga berkehendak, “Kami selamatkan mereka”, sehingga ada juga penumpang yang selamat yaitu sebagian besar wanita dan anak-anak.

Hampir dua jam setelah Titanic tenggelam, RMS Carpathia tiba di tempat kejadian dan mengambil perahu penyelamat pertama. Dalam beberapa jam kemudian, mereka yang masih hidup diselamatkan. Di geladak Carpathia, doa khusyuk yang singkat untuk yang mereka yang terselamatkan dan untuk memperingati mereka yang tewas diadakan, dan pada pukul 08:50 AM, Carpathia menuju ke New York, dan sampai pada tanggal 18 April.Allah memberikan kesenangan hidup kepada mereka yang diselamatkan sampai waktu kematian mereka yang ditentukan.

Untuk kita semua terutama untuk penulis diingatkan: Hanya dengan rahmat yang besar dari Allah lah kita bisa diselamatkan di darat, di udara maupun di lautan. Mintalah pertolongan dan perlindungan hanya kepada-Nya dalam setiap perjalanan hidup, jangan lalai dari pada-Nya, jangan sombong dan bertawakal lah hanya kepada Allah SWT.

Wallaahu a’lam bishshowab

Allahu Akbar 

Read more...

22 Maret 2010

sungguh, Engkau maha besar Ya Rabb...

di copy dari yusuf-mansur-network

sungai di dasar laut bukti kebesaran Allah dan kebenaran Al Qur'an
Allahu Akbar..Allahu Akbar...Allahu Akbar....

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut

“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53
 Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
 Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam.
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Subhanallaah..Allahu Akbar
sungguh aku meyakini bahwa Tiada Tuhan yang patut disembah dan diibadahi kecuali Allah 'Azza Wa Jalla

Read more...

10 Maret 2010

wajah yang selalu tersenyum


“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (Al Fath:29)

3 tahun yang lalu waktu aku lagi KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa yang asri di jogja, aku dan teman-temanku punya satu keluarga di desa sana yang begitu baik, yang suka menampung kami ketika kehujanan, kelaparan :D dan ketika kami kelelahan. yang paling menjadi perhatianku pada keluarga itu adalah si Bapak sebagai kepala keluarga. wajahnya begitu teduh dan selalu terlihat tersenyum, usianya sudah senja 60 tahun kala itu. 3 bulan kami kkn di desa itu dan seringnya kami menumpang di rumah itu ketimbang di posko kkn kami, membuatku sering memperhatikan kegiatan si bapak ini. 

jangan berfikir bahwa bapak ini dan keluarganya mempunyai rumah yang megah dan besar, tidak  teman, begitu jauh dari semua itu. rumahnya sangat sederhana namun entah kenapa nyaman sekali berada di rumah itu. bapak  sering mengajak kami sholat berjama'ah di masjid apabila waktu sholat tiba, mengajarkan kami untuk segera mengambil wudhu ketika terdengar adzan dan menunaikan sholat tepat waktu. tutur katanya begitu halus dan bersahaja. beliau begitu lembut kepada istrinya yang telah tua juga, bila menyuruh istrinya begitu lembut, saat itu aku begitu takjub, padahal beliau sudah sangat tua namun masih bersikap mesra kepada istrinya. subhanallaah semoga kelak aku diberi Allah suami soleh seperti ini. :). Allahumma Amiin Ya Allah.

beliau termasuk yang tidak banyak bicara, bila bicara kepada kami isinya tiada lain ilmu dan nasehat. beliau pernah berkata bahwa kebahagiaan itu ada di dalam hati, ketenangan itu ada di dalam hati, bila kita telah mendapatkan puncak kenikmatan iman, maka hati kita selalu diliputi ketenangan dan kebahagiaan. bila hati kita merasa seperti itu, maka apapun keadaan kita maka kita akan selalu bersyukur dengan penuh kebahagiaan meski diberi ujian berat sekalipun. subahanallaah sungguh indah mendapat kenikmatan iman seperti ini.

mungkin inilah sebabnya kenapa wajah bapak ini selalu terlihat tersenyum, padahal kadang aku perhatikan ketika beliau sedang diam dan tidak tersenyum, wajahnya tetap terlihat seperti tersenyum. semua itu tiada lain dari buah merasakan kenikmatan iman. kalau kata teman kkn ku, dia melihat wajah bapak itu seperti wajah ahli surga, bercahaya, teduh dan selalu terlihat tersenyum. padahal kalo dilihat secara duniawi, bapak ini tidak punya apa-apa, dapur rumah aja masih beralaskan tanah dengan asap yang mengepul-ngepul yang membuatku terbatuk-batuk ketika membantu ibu dan anak-anaknya memasak.

tapi inilah yang membuat aku kagum dan takjub dengan si bapak. beliau mempunyai istri yang begitu penurut dan anak-anak yang penurut dan penuh santun serta hormat kepada beliau. beliau mungkin  tidak mempunyai  harta berlimpah namun Allah beri beliau harta yang lain yang lebih berharga dan menyejukkan hati yaitu istri beliau yang solihah dan sangat penurut termasuk kelima anaknya yang rajin beribadah dan juga penurut. pernah beliau menasehati kami agar hidup ini jangan melulu memikirkan dunia, sibuk menumpuk-numpuk harta yang banyak, namun perbanyaklah ibadah dan beribadah sepenuh hati kepada Allah karena itulah bekal di akhirat kelak, harta tidak di bawa mati. selain itu beliau juga mengajarkan kami agar ikhlas dan ridho apapun ketentuan yang telah Allah tetapkan untuk kita, jangan mengeluh dan berprasangka buruk tetapi ikhlas dan ridho.

ah.bapak...kalau aku mengingat beliau, nasehat-nasehat beliau, tumbuh rasa semangat di dalam hatiku untuk perbanyak amal solih karena aku ingin sekali merasakan kenikmatan iman seperti yang beliau rasakan. sayang bapak telah meninggal 2 tahun yang lalu dan satu hal yang tak akan pernah kulupa, beliau meninggal dalam keadaan tersenyum.subhanallaah. semoga Allah mengumpulkan bapak dengan orang-orang solih yang diridhoi Allah.Allahumma Amiin Ya Rabb..

maka benarlah janji Allah 'azza wa jalla,

"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku" (Al Fajr:27-30)

Read more...

05 Maret 2010

hati yang mencintai Al Qur'an

 
tadi pagi sebelum berangkat ke kantor sempat nonton acara di trans tv yang membahas tentang sebuah komunitas pecinta Al Qur'an bernama Kompaq (komunitas pecinta Al Qur'an). aku takjub melihat 10 orang akhwat yang bergabung menjadi satu kelompok dalam komunitas itu, mereka sangat mencintai Al Qu'ran dengan pembuktian sungguh-sungguh belajar bahasa arab, gunanya? tiada lain untuk mempelajari Al Qur'an dan benar-benar memahami Al Qu'ran. mereka mempelajari ayat demi ayat Al Qur'an untuk memahami apa makna dari ayat yang telah diturunkan Allah. dan semakin mereka mempelajari dan memahami, semakin bertambah rasa cinta mereka terhadap Al Qur'an. Allahu Akbar.

mereka memulai belajar bahasa arab (bahasa Al Qur'an) dari dasar hingga akhirnya sampai ke tahap mereka paham dan fasih dengan bahasa arab. subhanallaah. bahkan setiap seminggu sekali mereka mengadakan kajian agama dengan mengundang ustadz dari daerah timur tengah yang menetap di Indonesia. kadang mereka mengundang ustadz dari arab, yaman, palestina, irak, dll di mana tujuannya agar mereka terbiasa dengan bahasa Al qur'an yaitu bahasa arab. subhanallaah Allahu akbar. 

selain itu mereka juga mengabdikan diri mereka untuk mengajar membaca Al Qur'an dan bahasa arab di beberapa panti asuhan dengan dana mereka sendiri.subhanallaah .ah teman, aku iri dengan mereka..iri sekali..begitu luar biasa pengabdian dan pembuktian mereka bahwa mereka sangat mencintai Al Qur'an. sedang aku, Ya Rabb, belum ada apa-apanya dalam mencintai Al Qur'an.
---------------------------------------------------------------------------------

jadi ingat dengan isi kajian hari kamis kemaren di masjid mardiyah oleh ustdz Syatori Abdul Rauf, bahwa orang yang mencintai Al Qur'an adalah orang yang hatinya adalah hati surgawi, hatinya bertakwa kepada Allah. saking cinta hatinya kepada Al Qur'an sampai-sampai dia mendengarkan lagu, musik, alat musik bagaikan suara sampah.

subhanallaah..suara sampah ?? aku tercenung, jantungku berdegup. adakah orang yang mempunyai hati seperti itu di jaman saat ini? di mana hatinya hanya bisa menerima suara Al Qur'an dan tidak bisa menerima suara selainnya yang sia-sia.Ya Rabb..aku ingin..ingin sekali menjadi hambaMu yang seperti itu.

bukan hanya pendengaran bahkan ketika dia melihat hal-hal yang tidak berguna, seperti menonton film atau hal-hal yang tidak bermanfaat maka seakan dia melihat seonggok sampah. Allahu Akbar. betapa bersih hati yang seperti ini. aku benar-benar tercenung, takjub mendengar penuturan ustadz Syatori ini. kapan ya aku termasuk ke dalam golongan seperti ini....aku benar-benar merasa diingatkan oleh Allah.

bahkan kata ustadz, ada orang yang saking menyatunya dengan Al Qur'an, ketika dia merasa lapar bisa dihilangkan rasa lapar itu hanya dengan membaca Al Qur'an. jelas aku tambah takjub mendengar ini. subhanallaah, mulutku tak berhenti bertasbih mendengar semua ini.

Ya Rabb berikanlah aku hati yang demikian mencintaiMu, demikian mencintai Al Qu'ran, KalamMu Ya Allah...dan teguhkanlah hatiku di atas agamaMu yang lurus. Allahumma Amiin...

Read more...

02 Maret 2010

waktu yang telah dijanjikan

 
 kullu nafsin dzaaiqotul maut...setiap diri akan merasakan mati (Al Anbiya':35)

innalillaahi wainnaillaihi rooji'uun.. akhirnya teman yang baru aku ceritakan di postingan sebelumnya meninggal dunia setelah seminggu lebih bertarung melawan penyakit stroke yang menyerangnya tiba-tiba. siapa yang akan menyangka hari ini, tadi pagi jam 05.30 wib adalah batas akhir hidup yang telah ditentukan oleh Allah untuknya. aku terduduk dan termenung sejenak di atas tempat tidurku setelah mendapat kabar berita ini. entahlah aku sedih, sedih karena aku ingat dia telah lama tidak mengerjakan sholat, sedih karena dia meninggal dalam keadaan meragukan keberadaan Allah 'azza wa jalla.

aku tertunduk meneteskan air mata di depan jenazah yang terbujur kaku dalam sebuah rumah yang kecil  ini. aku bukan menangisi kepergiannya, tidak teman, aku menangisi diriku sendiri, menangisi diriku yang terlalu banyak menyia-nyiakan waktu untuk hal yang sia-sia, terlalu lupa bahwa suatu hari aku akan berada di posisi yang sama dengan temanku ini, entah kapan tapi waktu yang telah dijanjikan itu pasti datang untukku.

"Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati" (Al -Lukman:34)

dalam perjalanan pulang ke kantor setelah melayat tadi, aku berfikir alangkah banyaknya manusia di luar sana yang tidak ingat bahwa mereka akan mati entah kapan dan dengan cara apa tapi mereka bangga dengan maksiat yang dilakukan, bila diberi nasehat telinganya tiba-tiba menjadi tuli dan matanya tiba-tiba menjadi buta dalam melihat kebenaran. alangkah banyak yang sombong terhadap kebenaran karena merasa sudah punya harta dan jabatan. bahkan ada yang semakin dinasehatin maksiatnya semakin menjadi dan semakin congkak dengan dunianya. seperti yang sering aku saksikan sendiri akhir-akhir ini, di mana aku lihat orang-orang disekitarku bangga dengan maksiat yang mereka lakukan, bangga menunjukkan cara berpacaran yang memalukan , berboncengan mesra tanpa malu padahal belum sah jadi suami istri., bangga membuka aurat  di depan umum, mencari harta dengan cara syubhat bahkan haram, berjudi, minum-minuman keras hingga mabuk berat bahkan ada yang bangga bercerita kepadaku seringnya dia berzina dengan pacarnya. naudzhubillahiminzalik

itulah ciri-ciri orang yang telah tertutup mata hatinya. kadang aku tanya dalam diriku apa mereka ga malu sama orang-orang soleh? sama Allah?, dan pertanyaanku ini pernah dijawab oleh ustadz tempat aku mengaji, katanya, jangankan malu sama Allah yang tidak tampak, sama manusia yang tampak saja tidak malu, karena urat malunya udah putus tertutup dengan keburukan dunia. alangkah meruginya orang-orang seperti ini. mereka akan merasakan kerugian dan penyesalan tiada guna ketika mati kelak. dan pada saat itu mereka tidak bisa kembali lagi di dunia. saat ini mereka bisa saja tertawa lebar dengan kebahagiaan semu yang mereka dapatkan. astahgfirullah al'adzhiim..

"Di mana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh" (An-Nisa’:78)

Ya Rabb..betapa maha pemurahnya Engkau, sebelum waktu itu tiba bagiku, Engkau masih beri aku pelajaran dengan berbagai peristiwa dan ujian yang telah aku lewati, betapa maha lembutnya Engkau yang selalu membimbingku dengan cara yang baik dan penuh hikmah agar aku menjadi hambaMu yang benar.

Ya Rabb.. saat ini bekal yang aku punya hanyalah ketauhidanku kepadaMu bahwa Engkaulah Tuhan yang maha satu yang tiada berhak disembah melainkan hanya Engkau dan cintaku kepadaMu dan RasulMu.

"Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwasannya, seorang Arab dusun bertanya kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, “kapan terjadinya hari kiamat”, maka Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “apa yang telah engkau siapkan untuk menghadapi hari kiamat”, ia menjawab, “kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”, maka Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “engkau akan bersama dengan yang engkau cintai"

maka Ya Rabb.aku mohon padaMu.. kumpulkanlah aku bersama dengan para rasul dan para sahabat dan orang-orang soleh di akhirat kelak karena aku mencintai mereka dan ingin berkumpul bersama mereka.

Allahumma Amiin Ya Rabbal'alamiin...

Read more...

01 Maret 2010

hidup itu untuk akhirat

 
lelaki yang sebentar lagi berusia 29 tahun dan berbadan gemuk yang aku kenal sangat supel dan ramah itu sekarang terbaring lemah tak berdaya di ruang unit stroke RS.Sarjito Jogja, laki-laki yang aku kenal setahun yang lalu di kantorku, setelah pada akhirnya dia mengundurkan diri karena mendirikan perusahaan sendiri bersama teman-temannya. seorang lelaki yang pernah jadi gunjingan teman sekantor dulu karena berhenti sholat dan mengakui kalo meragukan keberadaan Allah 'azza wa jalla.

dulu, ketika aku tahu masalah itu, aku tak menjauhinya sama sekali, setiap waktu sholat tiba aku menghampirinya dan mengajaknya sholat berjama'ah di mushola kantor, tapi dia hanya menjawab "mb wulan duluan aja", selalu seperti itu hingga akhirnya dia mungkin agak terganggu dengan ajakan sholatku ke dia dan aku pun menghentikan ulahku mengajak dia sholat setiap waktu sholat tiba.

hingga akhirnya lelaki ini mengundurkan diri dari dari kantor tempatku bekerja. beberapa minggu yang lalu aku baru saja menghadiri acara syukuran atas kemajuan perusahaan barunya yang dibangun bersama teman-temannya, dia mengundangku dan dia dengan bangga bercerita bahwa dia mudah mendapatkan banyak client untuk bekerja sama dengan perusahaannya tanpa dia harus sholat, tanpa dia harus menyebut nama Allah. saat itu aku hanya terhenyak, sedih dengan ucapan lelaki yang aku kenal sangat sopan terhadap wanita ini. betapa sombongnya dia begitu aku bergumam dalam hati, namun aku berdo'a kepada Allah agar Allah memberikan  hidayah kepadanya.

dan kemarin sore menjelang maghrib, setelah pertemuan terakhir beberapa minggu yang lalu, aku hanya melihat seorang lelaki lemah tak berdaya, tak sadarkan diri karena terserang stroke tiba-tiba. aku melihat dia hendak menyebut nama Allah namun begitu berat mulutnya untuk mengucapkan itu, aku menangis dalam hati, sedih...sedih....sekali.....

Firman Allah dalam Surah Al Baqarah 16 :
"Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk"

ah teman, untuk apa hidup ini bila tak mengenal Allah, tak menyembah Allah tak beribadah kepada Allah. untuk apa hidup ini meski dunia berlimpah ruah namun jauh dari hidayah dari Allah bahkan disesatkan oleh Allah dan dijauhkan dari petunjuk Allah. bahkan dunia yang kita punya, yang kita banggakan tidak berguna sama sekali ketika kita sekarat atau bahkan mati. hanya akan ada penyesalan yang tak berguna sama sekali. bukankah hidup ini untuk akhirat? maka hanya ketaqwaan kita kepada Allah lah yang bisa kita jadikan bekal menuju akhirat.

Firman Allah dalam Surah Al Taghaabun 11 : 
"Dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya"

dan setelah melihat kejadian ini semakin bertambahlah keimananku kepada Allah, semakin aku merasa takut dengan adzab Allah dan semakin aku yakin akan janji dan firman Allah. Allahumma Rabbi....Ya Allah ampunkanlah segala dosa-dosaku, dosa di masa lalu, di masa sekarang dan di masa yang akan datang dan janganlah Engkau kembalikan aku ke keadaan yang dulu setelah aku mendapatkan hidayahMu. masukkanlah aku ke dalam golongan hambaMu yang selamat Ya Rabb....

Allahumma Amiin Ya Rabbal'alamiin.....

Read more...

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP